Bekas Stasiun Pangandaran, Ikon Sejarah Kabupaten Pangandaran

- 14 Februari 2021, 10:44 WIB
Bekas Stasiun Pangandaran namun rel kereta apinya sudah tak tampak.
Bekas Stasiun Pangandaran namun rel kereta apinya sudah tak tampak. /Kodar Solihat/DeskJabar

Kenangan

Oleh masyarakat sekitar, tampaknya kisah-kisah kenangan di Stasiun Pangandaran sebagian masih sangat diingat warga senior yang dahulu selalu berangkat atau pulang naik dari tempat ini.

Lain halnya warga pendatang di masa kini, rata-rata awam tentang keberadaan bekas Stasiun Pangandaran tersebut.

Informasi dari PT Kereta Api Indonesia (persero), Stasiun Pangandaran yang merupakan lintasan rute Banjar-Cijulang ini ditutup tahun 1982. Namun sekitar tahun 1997, pada rute Banjar-Banjarsari sempat diperbaiki dan dilakukan ujicoba lontasan kembali dengan menggunakan lokomotif ukuran kecil, seperti BB300 dan 301.

Baca Juga: Wajah Stasiun Kereta Api Garut dari Masa ke Masa

Bekas Stasiun Pangandaran, relnya sudah tak tampak lagi.
Bekas Stasiun Pangandaran, relnya sudah tak tampak lagi. Google Maps

Penelusuran DeskJabar dari Koninklijke Bibliotheek Belanda dan Nationaal Museum van Wereldculturen Belanda, diperoleh informasi bahwa dahulunya Stasiun Pangandaran atau populer sebagai halte ini, lebih banyak menjadi andalan ketibaan atau kepulangan para wisatawan Eropa yang berkunjung ke Pangandaran.

Ada pun pada masa lalu, juga bahwa rangkaian kereta api di jalur Banjar-Cijulang, termasuk lintasan Stasiun Pangandaran, memang yang berukuran kecil.  

Namun fungsi lainnya, dimana pengelola Perkebunan Pangandaran mengandalkan angkutan kereta api dari Stasiun Pangandaran ini untuk mengirimkan kopra dan kopi robusta. ***

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x