Siaga ! Jawa Barat Masih Berpotensi Kembali Mengalami Banjir Bandang

- 10 Februari 2021, 08:32 WIB
Warga melintasi jalan yang terendam banjir di desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/2/2021). BPBD Kabupaten Indramayu mencatat sedikitnya 21 kecamatan di Indramayu terdampak banjir akibat luapan air dari sejumlah sungai yang berada di DAS Cimanuk-Cisanggarung dan DAS Citarum. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc.
Warga melintasi jalan yang terendam banjir di desa Babadan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, Senin (8/2/2021). BPBD Kabupaten Indramayu mencatat sedikitnya 21 kecamatan di Indramayu terdampak banjir akibat luapan air dari sejumlah sungai yang berada di DAS Cimanuk-Cisanggarung dan DAS Citarum. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc. /Dedhez Anggara/ANTARA FOTO

DESKJABAR - Cuaca ekstrem yang melanda Jawa Barat yang bisa berakibat kembali terjadinya banjir, berpotensi memanjang sampai sepekan ke depan. Bahkan sampai Kamis, 11 Februari 2021 besok, potensi banjir bandang dikhawatirkan kembali terjadi di Jawa Barat. 

Pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem hingga sepekan ke depan (10-16 Februari) di sejumlah wilayah mengingat saat ini merupakan puncak musim hujan.

Deputi bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, 10 Februari 2021, menyebutkan, bahwa Jawa Barat termasuk yang berpotensi. Selama sepekan ke depan bisa mengalami curah hujan tinggi disertai petir, dan banjir bandang.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kabupaten Bandung Barat Rabu 10 Februari, Potensi Hujan Petir di Beberapa Kawasan 

"Sebagian besar wilayah saat ini memasuki puncak musim hujan, seperti Sumatera bagian selatan, sebagian besar Jawa termasuk DKI Jakarta, sebagian Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan bagian selatan Papua. Berdasarkan kondisi tersebut, kewaspadaan akan potensi cuaca ekstrem harus terus ditingkatkan," katanya, dikutip Antara.  

Analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Hal itu disebabkan munculnya pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia, sehingga mempengaruhi pola arah dan kecepatan angin yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah Indonesia.

Baca Juga: Inilah 6 Tanaman Pembawa Hoki dan Rezeki Menurut Feng Shui, Ayo Segera Tanam di Rumah


Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang kuat di sebagian wilayah Indonesia turut berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala lokal.

Berdasarkan kondisi tersebut, diprakirakan dalam periode sepekan ke depan curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, Banten.

Kondisi yang sama juga berpotensi terjadi di Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.

Berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak (Impact Based Forecast - IBF) untuk potensi dampak banjir/banjir bandang pada periode 10-11 Februari 2021 dengan status siaga yaitu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Rabu 10 Februari, Potensi Hujan Ringan Hingga Tinggi

Dasarian

Sementara itu berdasarkan analisis terintegrasi dari data BMKG, PUPR dan BIG, perlu diwaspadai daerah yang diprediksi berpotensi banjir kategori menengah pada Dasarian II Februari (sepuluh hari ke-2) di bulan Februari 2021, yaitu sebagian kecil Aceh bagian selatan, sebagian kecil Jambi bagian tengah, sebagian kecil Jawa Barat bagian timur.

Selain itu, sebagian Jawa Tengah bagian utara, sebagian kecil Jawa Timur bagian timur, sebagian kecil Sulawesi Tengah bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian utara, Sulawesi Tenggara bagian utara, sebagian kecil Papua Barat bagian timur dan sebagian kecil Papua bagian utara dan tengah.

Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 1,25-2,5 meter atau kategori sedang sepekan ke depan diprakirakan berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kepulauan Nias, Perairan Bengkulu, Perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Lingga-Bintan, Selat Karimata dan Laut Jawa.

Baca Juga: Budi Budiman, Walikota Non Aktif Tasikmalaya, Hari Ini akan Dituntut Jaksa KPK di Pengadilan Tipikor Bandung

Ketinggian yang sama juga berpeluang terjadi di Selat Makasar, Laut Flores, Perairan Bau-bau dan Wakatobi, Perairan Kepulauan Sermata hingga Tanimbar, Perairan selatan Kepulauan Kai-Aru, Laut Banda, Laut Sulawesi, Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud, Laut Maluku bagian utara, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua dan Laut Arafuru.

Gelombang dengan ketinggian 2,5- 4 meter atau kategori tinggi berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara, Perairan barat Kepulauan Mentawai, Perairan Enggano, Perairan barat Lampung, Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga Pulau Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian Selatan, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT. ***

Editor: Kodar Solihat

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah