Network
DESKJABAR – Dibukanya kembali atau reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut-Cikajang pp, diketahui sangat dinanti masyarakat pada jalur tersebut.
Pihak pengelola, yaitu PT Kereta Api Indonesia (persero) diketahui melakukan rekonstruksi kembali berbagai jalur, stasiun, maupun fasilitas lain.
Jalur kereta api Cibatu-Garut-Cikajang diketahui dahulu ditutup pada tahun 1982 dan 1983, karena berbagai sebab.
Namun ada nostalgia atau kenangan masyarakat senior di jalur Cibatu-Garut-Cikajang terhadap masa-masa jalur kereta api di jalur tersebut sebelum ditutup. Rata-rata mereka mengingat, suasana keseharian maupun tampilan rangkaian kereta apinya yang peninggalan zaman kolonial Belanda.
Baca Juga: Garut: Stasiun Kereta Api Hampir Selesai, Pemkab akan Tata Kawasan Alun-Alun
Kenangan tersebut, masih sangat diingat oleh salah seorang mantan petugas terakhir Stasiun Cisurupan, Undang, yang pernah ditemui DeskJabar, beberapa waktu lalu saat ia berumur 64 tahun.
Oleh sejumlah tetangganya, Undang disebut-sebut sebagai kepala terakhir Stasiun Cisurupan sebelum rute Cikajang-Garut ditutup tahun 1982. Namun saat dikonfirmasi, Undang hanya lebih suka disebut sebagai mantan petugas Stasiun Cisurupan.
Menurut Undang, ditutupnya rute Cikajang-Garut-Cibatu tersebut, lebih disebabkan rute tersebut waktu itu menjadi kalah bersaing dengan kemunculan angkutan umum mobil microbus pada rute yang sama.
Kondisi demikian, katanya, diperparah bahwa pemerintah pada waktu itu seolah tak meremajakan lokomotif-lokomotif yang berada pada jalur percabangan.
