Waspada, Banjir Bandang di Kampung Gunung Mas Bogor Masih Berpotensi Terjadi

- 25 Januari 2021, 11:45 WIB
Warga mengamati kondisi pascabanjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan 474 warga berhasil dievakuasi dari bencana banjir bandang di Desa Tugu Selatan, dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa. ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww.
Warga mengamati kondisi pascabanjir bandang yang melanda Kampung Gunung Mas, Tugu Selatan, Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/1/2021). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor menyatakan 474 warga berhasil dievakuasi dari bencana banjir bandang di Desa Tugu Selatan, dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa. ANTARA FOTO/ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/aww. /Yulius Satria Wijaya/ANTARA FOTO

 

DESKJABAR - Koordinator Informasi Geospasial Tematik Bidang Kebencanaan Badan Informasi Geospasial (BIG) Ferrari Pinem menyatakan bahwa Kampung Gunung Mas di Desa Tugu Selatan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, belum lepas dari ancaman banjir karenanya upaya mitigasi bencana di daerah itu mesti diperkuat.

"Wilayah ini secara alami berada pada wilayah outlet (keluaran) yang berupa jalur buangan material dan air dari daerah hulu di atasnya, sehingga dari sisi ekosistem di wilayah ini berpotensi kembali terjadi banjir bandang di kemudian hari," kata Ferrari Pinem dalam siaran pers BIG yang diterima di Jakarta, Senin 25 Januari 2021.

Pada 19 Januari 2021, banjir bandang melanda Kampung Gunung Mas setelah hujan dengan intensitas 50 sampai 100 milimeter per hari mengguyur daerah itu.

Baca Juga: BMKG Rilis Pedoman untuk Antisipasi Gempa Bumi, Salah Satunya Hindari Bangunan

Tim dari Pusat Pemetaan dan Integrasi Tematik BIG melakukan kaji cepat mengenai banjir bandang yang terjadi di Gunung Mas, kampung yang berada di jalur buangan material air dari daerah hulu.

Kampung itu berada di sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Cisampay, yang merupakan bagian dari hulu DAS Ciliwung.

Selain dari pola aliran dan kemiringan lereng, tim BIG menyatakan, faktor morfometri DAS lain yang mungkin berpengaruh terhadap kejadian banjir bandang di Gunung Mas adalah bentuk Sub DAS Cisampay yang radial (bulat).

Baca Juga: Liverpool Kalah dan Tersingkir, Juergen Klopp Melihat Ada Sisi Positifnya

Karakteristik DAS yang berbentuk bulat mengakibatkan waktu konsentrasi air permukaan menuju ke satu titik hampir bersamaan.

Itu berarti bila hujan merata di seluruh sub DAS maka air hujan yang menjadi aliran permukaan tersebut akan bertemu di satu titik pertemuan aliran dalam waktu relatif bersamaan

Area perbukitan di bagian atas Kampung Gunung Mas merupakan wilayah tangkapan hujan yang bentuknya seperti cekungan mangkok. Hujan yang tertangkap pada cekungan itu mengalir melalui titik keluaran air yang melewati Kampung Gunung Mas.

Baca Juga: Lowongan Kerja, Ada Posisi Kosong di BPOM, Simak Persyaratan dan Jadwal Tesnya

Menurut kajian BIG, wilayah hulu kampung itu merupakan sumber material dan air yang mengalir ke bawah berada pada kelerengan terjal hingga sangat terjal (>45 persen hingga >60 persen) sehingga gaya gravitasi berpotensi membawa material jatuh ke bawah dan menimbulkan kerusakan.***




Editor: Ferry Indra Permana

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x