Erwan Saad Hilang! Pengikut Jundullah Merasa Dijebak, Inilah Kronologis Pengakuan Saksi Mata

- 5 Januari 2021, 20:45 WIB
Pengikut Jundullah di Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kec. Cihampelas, KBB tengah mendapat pemahanan dari Forkopimda Kec.Cihampelas, Selasa 5 Januari 2021.
Pengikut Jundullah di Kampung Sasak Bubur, Desa Mekarmukti, Kec. Cihampelas, KBB tengah mendapat pemahanan dari Forkopimda Kec.Cihampelas, Selasa 5 Januari 2021. /Dicky Mawardi/Galajabar/

 

DEKSJABAR- Viralnya deklarasi pembentukan Jundullah atau tentara Allah menyisakan permasalahan, warga sekitar yang juga mengaku bingung dengan keadaan ini karena pimpinan deklarasi Erwan Saad sendiri tiba tiba menghilang.

Deklarasi Jundullah dilakukan di Kampung Sasak Bubur RT 04 RW 03 Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Deklarasi tentara Allah itu dilakukan pada Jumat 1 Januari 2021 lalu.

Pengakuan seorang jemaah yang ikut mendeklarasikan diri sebagai tentara Allah atau Jundullah itu ternyata mencengangkan. Pasalnya, jemaah yang sebelumnya ikut berdiri dan melantunkan deklarasi merasa terjebak. Berikut pengakuan saksi mata yang ikut dalam deklarasi tersebut.

Baca Juga: Derby Manchester di Semifinal Piala Liga Inggris, Ole Gunnar Solskjaer Percaya Diri Yakin Menang

Ade Ali Syarifuddin, satu dari sekian banyak jemaah saksi mata yang ikut deklarasi mengaku tak pernah menyangka jika kegiatan yang ia ikuti usai salat Jumat akan ramai hingga hari ini.

Meski ikut deklarasi, Ali mengungkapkan, deklarasi Tentara Allah yang berlangsung pada Jumat lalu itu bukan atas dasar keinginan pribadi, melainkan atas inisiatif Erwan Saad.

Menurut Ali, Erwan Saad merupakan seorang pemuka agama di wilayahnya. Dia biasa hadir setiap Jumat untuk mengisi khutbah. Pada Jumat 1 Januari itu, Erwan bersama rekannya dari Bandung.
Ali sebetulnya tidak memiliki prasangka apapun terhadap Erwan Saad. Menurut Ali, isi khutbahnya pun hanya terkait semangat ibadah.

Baca Juga: Dugaan Kasus Penipuan Rekrutmen Satpol PP Cianjur Diselidiki

"Tidak ada isi khutbah yang menjerumus ke deklarasi, hanya soal hadist, soal semangat ibadah," kata Ali, Selasa 5 Januari 2021 seperti dilansir DeskJabar dari Mudanesia dengan judul "Erwan Saad Menghilang Setelah Viral, Jemaah Tentara Allah atau Jundullah Merasa Terjebak."

Setelah salat Jumat, terang dia, Erwan Saad secara mendadak meminta kepada seluruh jemaah untuk tidak bubar terlebih dahulu.

Jemaah salat Jumat pun hanya mengikuti arahan Erwan Saad, sekalipun merasa bingung dengan apa yang hendak diminta oleh Erwan Saad.

Erwan Saad meminta jemaah untuk berdiri dan berbaris memanjang. Sementara Erwan Saad berdiri membelakangi barisan jemaah dan menghadap kamera.

Baca Juga: Menpora Zainudin Amali Tidak Ingin Ikut Campur, Soal Izin Lanjutan Kompetisi Liga 1

"Ternyata setelah berdiri semua bahkan ada yang kaget termasuk saya, sabar katanya karena banyak yang bertanya juga. Dia bilang nanti akan dijelaskan. Kemudian dia buka kertas langsung mendeklarasikan itu," kata Ali.

Selang beberapa hari, video deklarasi yang ia ikuti ternyata ramai di grup-grup WhatsApp dan Instagram. Ali tidak pernah menyangka bahwa kegiatan yang ia ikuti akan berbuntut panjang.

"Jemaah sebetulnya sama sekali tidak tahu maksud dan tujuannya. Setelah viral seperti ini kita kaget dan panik, karena dari awal tidak tahu apa-apa," katanya.

Baca Juga: MUI Menuntaskan Pemeriksaan Vaksin Sinovac Halal atau Tidaknya

"Sebetulnya membawa mudharat, buat kami jemaah, termasuk ke pemerintah juga membawa hal tidak baik setelah deklarasi itu," sambung Ali.

Panik karena video deklarasi Jundullah viral, Ali langsung menghubungi Erwan Saad. Ali meminta agar Erwan Saad bertanggung jawab atas deklarasi yang turut menyeret dirinya.

Ali juga menyesalkan bahwa Erwan Saad tidak pernah menunjukkan batang hidungnya lagi di Kampung Sasak Bubur semenjak video deklarasi Tentara Allah itu viral.

Baca Juga: Tanaman Hias Peperomia, Tiga Cara Praktis Agar Tumbuh Subur dengan Warna Dedaunan Cerah

"Dari Pak Erwan Saad, dia yang bilang dia bertanggung jawab. Kemarin sudah telepon, tapi tidak datang ke sini," ucapnya.

"Yang diinginkan jemaah, kalau dia tidak sadar ya langsung minta maaf ke jemaah, warga dan pemerintah," pungkasnya.***Fuji Panuntun/Mudanesia

 

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Mudanesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah