Terungkap Peradaban Indramayu, Setelah Ditemukan Struktur yang Diduga Bangunan Candi

- 13 Desember 2020, 20:15 WIB
Ilustrasi -  Situs Candi Bojongmenje di Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung./ADE MAMAD/PR
Ilustrasi - Situs Candi Bojongmenje di Desa Cangkuang, Rancaekek, Kabupaten Bandung./ADE MAMAD/PR /ade mamad/


DESKJABAR
- Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Banten, menemukan struktur yang diduga kuat merupakan bangunan Candi, saat melakukan ekskavasi terhadap temuan struktur bata di Desa Sambimaya.

"Kami berhasil menemukan 21 susunan lapisan bata merah dan menemukan sudut bangunan yang diduga candi," kata Ketua Tim Penelitian Dan Penyelamatan Situs Dingkel Indramayu Soni Prasetiya Wibawa melalui keterangan tertulisnya yang diterima di Cirebon, Minggu, 13 Desember 2020.

Soni mengatakan, tim juga menemukan lantai bangunan dan fragmen atau pecahan stupa yang berbahan bata merah.

Baca Juga: Garut Masih Gawat, Dalam Sepekan Pasien Postif Covid-19 Bertambah 459 Orang

Tidak hanya itu, ada beberapa temuan lainnya seperti pecahan keramik Eropa, fragmen tepian gerabah dan arang. "Temuan di situs Dingkel ini sangat menarik bagi tim," katanya.

Arkeolog senior sekaligus ahli Candi Indonesia Prof Dr Agus Aris Munandar menyatakan, situs Dingkel ini merupakan sebuah kawasan atau kompleks permukiman umat Budha pada masa itu.

Melihat dari hasil temuannya, Agus tidak menampik Situs ini memiliki kesamaan dengan Situs Batujaya di Karawang dan situs Muaro Jambi di Jambi.

Baca Juga: Info Covid-19 Kabupaten Bogor, Malam Tahun Baru Kawasan Puncak Bakal Sepi

"Saya meyakini ada reruntuhan stupa besar di kawasan itu dan perlu dilakukan penelitian dan ekskavasi secara berkala agar segera terungkap," katanya, seperti dikutip DeskJabar dari Antara..

Sementara Ketua TACB Kabupaten Indramayu Dedy S Musashi mengatakan, dengan adanya temuan struktur yang diduga Candi, berarti peradaban di Indramayu sudah lengkap yakni dari masa Prasejarah, Hindu Budha, Islam, dan kolonial.

Pada masa Prasejarah, kata Dedy, terbukti dengan ditemukannya fosil stegodon dan gigi Carcarocles Megalodon atau ikan hiu purba di Ciwado Kecamatan Terisi yang hidup pada masa miosin hingga plestosin akhir kira-kira 2,6 juta hingga 1,8 juta tahun yang lalu.

Baca Juga: Korsel Darurat Covid-19, Ditemukan 1.030 Infeksi Baru Virus Corona, Rekor Harian Kedua

Masih di tempat yang sama, juga ditemukan tradisi batu besar (megalitik) yang hingga saat ini masih dimanfaatkan untuk sarana pemujaan.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x