DESKJABAR - Pekerja mandiri atau pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).dengan pendapatan yang tidak selalu tetap, hingga saat ini banyak mengalami kesulitan untuk mengakses pembiayaan kepemilikan rumah melalui jalur kredit.
Untuk Menjebatani pelaku UMKM agar bisa mendapat pembiayaan kredit kepemilikan rumah melalui fasilitas perbankan, pada Rabu 28 Februari 2024 telah diresmikan berdirinya Perahukita. Acara berlangsung di Aula Universitas Indonesia Membangun di jalan Soekarnp-Hatta, Bandung,
Menurut Ketua Umum Perahukita Dodi Nugraha, Organisasi ini siap membantu UMKM, pengembang serta perbankan dalam mewujudkan kebutuhan para pekerja mandiri akan kepemilikan rumah sendiri.
"Perahukita menjadi solusi bagi kendala-kendala yang sering ditemui para pekerja mandiri dalam pembiayaan kepemilikan rumah” sebut Dodi.
Baca Juga: 47 Tahun KPR BTN Berperan Meningkatkan Ekonomi Nasional Melalui Sektor Perumahan
Selain menjadi organisasi yang menjadi solusi kepemilikan rumha bagi UMKM, Perahukita juga akan membantu para pekerja di sektor informal ini agar dapat menjaga sustainabiltas usahanya.
"Ketika mulai ada pembiayaan fasilitas kepemilikan rumah yang dia ajukan, sustainabilitas dari usahanya juga harus kita jamin dan kita jaga. Nah Perahukita punya peran itu,” katanya menjelaskan.
Latar Belakang
Menghadiri acara terserbut, ketua DPD Asosiasi Pengembang Perumahan Rakyat Indonesia (AP2ERSI) Jawa Barat, Erdy Taufana menyambut baik terbentuknya Perahukita.
Erdy Latar menyebutkan latar belakang terbentuknya organisasi ini. Bermula dari pertemuan antara BP Tapera, pihak perbankan dengan komunitas pekerja mandiri dalam mendapatkan solusi untuk memiliki rumah subsidi
"Saat itu Ada kurang lebih 200 peminat rumah subsidi dari kalangan pekerja mandiri, namun rata-rata memiliki kendala komunitas pekerja mandiri itu tidak berbadan hukum. Sementara untuk bisa difasilitasi harus ada agregator dan harus berbadan hukum." ujar Erdy.
Baca Juga: 2.300 Unit Rumah Siap Akad Kredit Hasil Kolaborasi BTN Syariah dan BP Tapera
“Kemarin hadir kurang lebih 8 komunitas pekerja mandiri dari 12 yang kita undang. Rata-rata anggotanya memiliki 250 hingga 1.500 orang. Dengan adanya tantangan harus memiliki badan hukum, maka dikumpulkan semua komunitas, sepakat untuk membuat satu wadah bagi 8 maupun 12 komunitas tersebut, atau pekerja mandiri siapapun boleh ikut bergabung, kita tidak membatasi,” Tambah Erdy pada Deskjabar.
Ia berharap Perahukita akan menjadi penyemangat bagi teman-teman komunitas bahwa mereka masih punya harapan untuk bisa memiliki rumah sendiri.
Dengan terbentuknya Perahukita, Erdy berharap para pengusaha UMKM ataupun pekerja mandiri tidak perlu lagi datang sendiri ke bank untuk mengajukan pembelian rumah melalui KPR (Kredit Pemilikan Rumah).
Dukungan BTN Syariah
Kepala Cabang BTN Syariah Bandung, Ade Tisna Kuswandi yang juga hadir dalam deklarasi tersebut, menyebutkan pihaknya sangat mendukung cita-cita dari Perahukita.
“Ini luar biasa dengan pelaksanaan deklarasi ini. Kami dari Perbankan sangat mendukung seperti yang tadi disampaikan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Bandung, bahwa yang namanya UMKM itu sebagai salah satu penggerak perekonomian Indonesia. Kita ingat pada tahun 97-98 itu krisis ekonomi, dan saat itu yang jadi pahlawan atau penyelamat perekonomian itu salah satunya UMKM, karena UMKM itu istilahnya tahan bantinglah,” katanya menjelaskan.
Baca Juga: Menapaki Semester II tahun 2023, BTN Syariah Dukung Pembiayaan Rumah untuk Warga Muhammadiyah
Bank BTN sangat support terhadap UMKM tambah Ade, karena memang bisnis utamanya adalah di bidang perumahan.
“Core business BTN sendiri bapak ibu mungkin sudah paham ya, bahwa core business kita di bidang perumahan atau properti terutama untuk perumahan-perumahan menengah ke bawah,” ujarnya.
Menurut Ade, Bank BTN selama ini tidak ada yang namanya alergi untuk memproses kepemilikan rumah bagi para pengusaha UMKM
“Kalau pengajuan KPR ke BTN apalagi BTN Syariah, kita sangat terbuka, welcome untuk UMKM. BTN Syariah merupakan salah satu perbankan yang sangat support sekali terhadap perumahan-perumahan bersubsidi tersebut,” kata Ade.***