DESKJABAR - Popularitas Masjid Al Jabbar di kawasan Gedebage Kota Bandung sebagai masjid megah dengan kelengkapan fasilitas terlengkap hingga saat ini masih menjadi tujuan warga Bandung dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk mengunjunginya.
Tak cuma dikunjungi dengan mobil pribadi atau bus rombongan saja. Banyak warga Bandung Raya termasuk warga Garut dan Purwakarta yang datang ke Masjid Al Jabbar menggunakan jasa kereta api.
Seperti pantauan Deskjabar.com pada Minggu, 15 Oktober 2023 malam, ratusan calon penumpang Kereta Api commuter line Bandung Raya Ekonomi menunggu dengan sabar, kedatangan kereta yang akan menuju stasiun terakhir Purwakarta.
Baca Juga: 6 Destinasi Wisata Pangandaran Layak Anda Kunjungi, Nomor 2 Populer di Kalangan Penyuka Tantangan
Menurut Dani salah satu staf stasiun Kereta Api Cimekar yang bertugas malam, penumpang kereta pada akhir pekan terutama hari Minggu bisa mencapai ribuan penumpang. Sampai Minggu pukul 20.00 malam sudah melebih angka 8.000 penumpang.
Dani menyebutkan sejak subuh ratusan penumpang yang datang menggunakan kereta api dari arah Cicalengka maupun Padalarang turun di stasiun Cimekar dengan tujuan ke Masjid Al Jabbar.
Selain Kereta Api lokal jurusan dua stasiun tersebut, ditambah lagi dengan penumpang yang datang dari stasiun Garut maupun stasiun Purwakarta.
Beberapa rombongan kecil yang dihubungi Deskjabar.com mengaku datang ke Masjd Al Jabbar dengan menggunakan jasa Kereta Api karena ekonomis dan praktis.
Berangkat dari stasiun Ciroyom, mereka turun di Stasiun Cimekar yang lokasinya persis berada di perumahan Bumi Panyileukan Kota Bandung.
Dari Stasiun Cimekar selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki menuju Masjid Al Jabbar yang jaraknya bisa ditempuh dalam waktu setengah jam.
Sebelum Stasiun Cimekar ini dipindahkan dari belakang Komplek Bumi Harapan Cibiru Hilir Kabupaten Bandung ke belakang Kompleks Panyileukan Kota Bandung, beberapa warga Panyileukan sempat terkena rejeki nomplok dengan menawarkan jasa mengantarkan pengunjung ke Masjid Al Jabbar menggunakan sepeda motor.
Namun, setelah lokasi stasiun dipindahkan ke dekat area Masjid Al Jabbar, beberapa warga yang tadinya sering mengantarkan pengunjung yang bermaksud ke Masjid Al Jabbar menyatakan, kini tak lagi seramai dulu.
Peluang datang ke Masjid Al Jabbar dengan menggunakan kereta api ini masih terbuka, jika ada biro perjalanan dari kota-kota yang berdekatan dengan jalur Kereta Api. Bisa membawa rombongan untuk datang ke Masjid Al Jabbar tak hanya dengan bus saja.
Soal urusan perut, di depan masjid Al Jabbar sudah banyak sekali pedagang dari mulai makanan, minuman hingga oleh-oleh. Semua ada di sana.***