Kasus Kekerasan Menimpa Z Seorang Siswi SMAN di Kota Tasikmalaya, Viral di Instagram, Mediasi Masih Suram

22 Mei 2023, 20:42 WIB
Potongan cuplikan isntagram kekerasan yang menimpa siswi di salah satu SMAN Kota Tasikmalaya menjadi perbincangan hangat /kabarpriangan.pikiran-rakyat.com/

DESKJABAR - Kasus kekerasan yang terjadi di salah satu SMAN Kota Tasikmalaya terjadi setelah viral di media sosial. Korban kasus kekerasan adalah seorang siswi. Ia mengalami lebam di sekitar kelopak mata dan harus dijahit beberapa jahitan.

Viralnya kasus kekerasan yang menimpa seorang siswi di salah satu SMAN Kota Tasikmalaya hingga viral di media sosial, mendapat kecaman dari berbagai pihak.

Baca Juga: Harkitnas Ke-115 Ciamis, Bupati Herdiat Berpesan Tanamkan Jiwa Nasionalisme Sejak Dini

Unggahan akun instagram milik @uyung-aria yang menampilkan seorang siswi alami lebam di bagian kelopak matanya itu pun mendapat perhatian serius.

Bahkan pemilik akun instagram @uyung_aria langsung menteckdown unggahannya itu, dengan alasan banyak versi yang menafsirkan lain dan berbeda.

"Ya saya tackdown dulu karena banyak versi yang menafsirkannya, dan itu kini sedang ditangani kuasa hukum korban," kata Uyung Aria saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp, Senin 22 Mei 2023.

Kuasa Hukum Z

Sementara itu kuasa Hukum korban kekerasan siswi SMAN di Kota Tasikmalaya yang viral, Anne Yuniarti, S.H., M.H mengatakan, kasus kekerasan itu berawal saat bermain seripihan tembok di dinding.

"Kejadiannya hari Selasa lalu, dan hari Rabunya dimediasi oleh pihak sekolah kemudian dicabut," kata Anne.

Jadi tambahnya, pihak sekolah mengantarnya ke Polres dan clear saat itu. Anne menyebutkan, bahwa ibunya sudah legowo dan menganggap sebagai hal wajar di kalangan anak sekolah.

Anne menjelaskan kronologis kejadiannya. Saat itu siswa berinisial F bermain serpihan tembok yang mengelupas mirip serbuk. Kemudian diambil dan iseng dijipratkan melalui jari tangannya.

Baca Juga: Di Ajang Best Indonesia Corporate Secretary & Corporate Communication 2023, BRI Life Raih “Gold Award”

Dan tidak bermaksud ditujukan ke AR hingga kena. Karena saat itu kondisi AR emosinya tidak stabil, marahnya sampai sedimikian rupa ke F.

"Selanjutnya si F dicekik lehernya oleh AR, saya berpikir serpihan itu mengena ke yang lain tapi yang lain menganggapnya hal biasa akan tetapi AR tidak," kata Anne.

Kemudian, lanjutnya, saat si F dicekik direlai oleh rekannya, inisial A.  Akan tetapi A pun ķena bogem mentah AR hingga terjadilah baku hantam.

"Dan salah satu jari tangan AR masuk ke mulut A dan robek, kondisi itu harus dijahit beberapa jahitan," cetusnya.

Sesaat kemudian, kata Anne, Z (klayennya) ikut merelai pertengkaran itu, dengan mengeluarkan kata kata lembut agar bisa mereda nafsu kedua belah pihak.

"Apa apaan sih kalian, gitu gitu aja sampai berantem," kata Anne menirukan ucapan Z yang menjadi kliennya.

Kemudian AR, lanjutnya, balik emosi ke Z dengan mengeluarkan kata kata kasar yang ditujukan ke siswi yang merilai tersebut.

"Maneh mun lain awewe," kata Anne menirukan ucapan AR.

Kemudian Z membalas komentar itu dengan nada masih tetap.lembut.

"Memang kenapa kalau aku cewe," tirunya lagi.

Ucapan itu kembali dibalas dengan nada kasar sambil menyarangkan bogem mentahnya ke muja Z.

"Paeh paehlah," kata Anne kembali menirukan ucapan AR.

Sesumbar dan Intimidasi

Sayangnya pertengkaran itu berujung intimidasai dari pihak ibu kandung AR kepada tiga korbannya.

Diduga ibu kandung Z merasa tersinggung atas intimidasi yang dilakukan oleh ibu AR sebagai orang tua terlapor.

Bahkan, kata pengacara Z,  mengancam bisa memindahkan F, A dan Z dari sekolah asalnya saat ini, dengan mengumbar kata kata sombong.

Yang tak masuk akal, lanjut Anne, pihak sekolah diduga pula takut oleh ibu AR yang konon dalam sesumbarnya sudah menguasai pihak KCD XII.

Baca Juga: Wanita Pemeran Video Asusila di Ciwidey Bandung Ditangkap Polisi, Ternyata Punya Suami

Sementara itu saat dikonfirmasi ke pihak sekolah yang bersangkutan belum ada keterangan resmi, namun dari informasi menyebutkan permasalahan tersebut sudah selesai.

"Tadi sudah dilakukan virtual oleh beberapa pihak, termasuk sekolah. Intinya sudah klier atau lebih jelas konfirmasi aja ke Kepala Sekolah," ucap sumber di salah satu SMAN yang menjadi TKP.

Di sisi lain, pengacara korban Z belum mengetahui secara pasti terkait pertemuan secara virtual tersebut.

"Saya belum menerima laporan secara pasti dan jelas terkait hasil virtual tersebut. Namun pada intinya saya berharap ibu kandung AR harus legowo meminta maaf kepada Z dan yang lainnya," tutur Anne. 

Kasus bully siswa  di  SMAN Kota Tasikmalaya menjadi sorotan netizen setelah viral di akun instagram @uyung-aria yang menunjukan detik detik bully terjadi hingga korban mengalami memar di sebelah kanan mata.

Saat dihubungi pemilik akun instagram @uyung-aria terkait unggahan korban kasus bully  yang menimpa siswa di salah satu SMAN di Kota Tasikmalaya, pihaknya hanya menjawab singkat.

Baca Juga: Kadisparpora Magelang, Gunawan Andi: Magelang Miliki Dua Magnet Wisata Besar, Tugas Bersama Pelaku Pariwisata

"Untuk memberikan informasi satu pintu silakan ke pihak pengacaranya korban. Karena saat ini telah ada dua versi sudut pandang berbeda, baik pihak media atau pihak lainnya," kata Uyung Aria saat dihubungi melalui telepon WhatsApp Senin 22 Mei 2023.

Di sisi lain, pengacara korban bully sesama siswa di salah satu SMAN Kota Tasikmalaya, Anne Dinatapura menyebutkan, benar itu terjadi pada kliennya.

"Kronologinya tentunya menurut klien saya dan saat ini benar ada dua versi, sudut pandang berbeda, " ucap Anne saat dihubungi melalui telepon WhatsApp kepada DeskJabar.pikiran-rakyat.com, Senin 22 Mei 2023.

Pihaknya berjanji akan memberikan keterangan lengkap terkait kronologi yang terjadi kasus bully dan korbannya adalah siswa di salah satu SMAN Kota Tasikmalaya.

"Saat ini saya sedang di perjalanan dari Bandung menuju Tasikmalaya. Kita nanti ketemu ya," ucapnya.

Sementara itu, Akuh staf SMAN 1 Tasikmalaya saat dihubungi melalui chat yang sama, mengatakan kasus bully sesama siswa itu sudah clear, tak ada masalah.

"Lebih jelasnya nanti saja ke pak Haji. Namun yang pasti sudah beres," kata Akuh.

Di sisi lain, kasus bully siswa di salah satu SMAN di Kota Tasikmalaya sudah masuk ke Polres Tasikmalaya. Dan saat ini sedang dalam pendalaman. ****

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler