DESKJABAR – Hasil analisa terbaru BMKG melaporkan bahwa hingga pukul 04.00 WIB, Selasa 22 November 2022 , telah terjadi 114 gempa susulan pasca gempa Cianjur Senin siang.
Gempa Cianjur M 5,6 yang terjadi pada Senin 21 November siang telah mengakibatkan kerusakan berbagai infrastruktur bangunan, bahkan memicu terjadinya longsor di Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Cianjur.
Gempa Cianjur juga telah mengakibatkan puluhan korban tewas. Sayangnya, hingga Senin tengah malam, jumlah korban tewas masih simpang siur.
Sementara itu Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami, BMKG, Daryono, melalui akun Twitternya melaporkan analisa dan pantauan terbaru pasca gempa Cianjur.
Menurut Daryono, berdasarkan peta seismisitas tahun 2009-2021 tampak bahwa di lokasi epicenter merupakan area seismik aktif.
“Hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga Selasa 22 November 2022 pukul 4.00 WIB menunjukkan tren frekuensi aktivitas gempa susulan yang makin jarang,” tulisnya.
Demikian juga hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa hingga Selasa 22 November 2022 pukul 4.00 WIB menunjukkan tren magnitudo gempa susulan yang cenderung melemah.
Daryono menamahkan, dari pantauan pasc gempa Cianjur M5,6, hingga Selasa subuh telah terjadi 114 gempa susulan (aftershock) dengan kekuatan bervariasi, magnitude terbesar M4 dan terkecil M 1,5.
Baca Juga: Hasil Piala Dunia 2022: Inggris Pesta Gol Bantai Iran 6-2, Bukayo Saka Cetak Brace
“Hasil monitoring BMKG juga menunjukkan bahwa hingga Selasa 22 Nov. 2022 pukul 4.00 WIB terjadi sebanyak 114 kali gempa susulan (aftershocks) dengan mag terbesar M4,2Mag dan terkecil M1,5.
Jumlah korban simpang siur
Sementara itu, hingga Senin 21 November 2022 pukul 24 WIB, catatan jumlah korban tewas pasca gempa Cianur Senin sian, berbeda-beda alias simpang siur.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat melakukan kunjungan ke Cianjur semalam saat berada di RSUD Sayang Cuanjur menyebutkan jumlah korban mencapai 162 orang tewas.
Pasca gempa Cianjur M 5,6 pada pukul 13.21 WIB yang mengkibatkan banyak kerusakan dan korban berjatuhan, Senin malam Ridwan Kamil melakukan kunjungan ke lokasi kejadian.
Saat tiba di RSUD Sayang Cianjur, terlihat mobil ambulans terus berdatangan membawa korban untuk penanganan medis.
Banyaknya korban membuat penanganan medis terpaksa dilakukan di halaman depan RSUD dengan bantuan tenda darurat dari TNI.
Sementara itu Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPN) memberikan informasi bahwa hingga menjelang Senin tengah malam jumlah korban tewas sebanyak 62 orang.
Pihak BNPN menyatakan ada kesalahan dalam pencatatan korban yang dilakukan petugas di lapangan, sehingga muncul angka 162 korban meninggal.***