DANSEKTOR 21 Kontrol Subsektor 16, Terungkap Tangani Pembuangan Limbah Pabrik ke Aliran Sungai

16 November 2022, 15:04 WIB
Dansektor 21 (gerakan tangan) melihat langsung pengolahan limbah di wilayah Subsektor salah satu pabrik pengolahan getah pinus. /Budi S Ombik/DeskJabar.com/

 

DESKJABAR - Pemeliharaan DAS Citarum Harum di sektor 21 terus gencar dilakukan.

Dansektor 21 Citarum roadshow ke Subsektor 16 di wilayah Kecamatan Nagreg, Rabu 16 November 2022.

Dalam roadshow Dansektor 21 Citarum di Subsektor 16 terungkap, limbah IPAL pabrik pengolahan getah pinus menyisakan 10 persen.

Itu artinya limbah tersebut masih dalam pembenahan untuk dilakukan perbaikan.

Baca Juga: IPB University Usut Kasus Pinjol yang Menjerat Ratusan Mahasiswa, Ada Unsur Penipuan, Kerugian Miliaran

"Kita bawa unsur lingkungan hidup dan konsultan limbah untuk lakukan kolaborasi dalam melaksanan tugas," kata Dansektor 21, Kol. Inf. T. Bayu Wahyu Murwanto kepada DeskJabar, Rabu 16 November 2022.

Ditandaskannya, kolaborasi dan koordinasi yang dilakukan dalam penanganan DAS Citarum di Sektor 21 guna menghasilkan optimalisasi bersama dalam penanganan Citarum Harum.

"Sehingga tidak terjadi hasil sendiri sendiri, tapi harus menghasilkan kerja bersama agar lebih optimal," tuturnya.

Intinya, tambahnya, agar bisa win win solution.

Baca Juga: IPB University Usut Kasus Pinjol yang Menjerat Ratusan Mahasiswa, Ada Unsur Penipuan, Kerugian Miliaran

Sementara itu Kepala PGT Pengolahan getah Vinus, Anwar Sunjaya mengakui saat ini limbah yang harus dibenahi tinggal 10 persen.

Disebutkannya, proses IPAL masih dalam pengembangan dan pengawalan. Pihaknya melibatkan konsultan IPAL dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Hingga saat ini alhamdulillah untuk warna dan air sudah jernih dan baik," ungkapnya.

Sementara Konsultan Limbah, Rizky menuturkan, secara umum yang dihasilkan di sini adalah limbah organik, yaitu minyak dan lemak.

Baca Juga: HATI-HATI Jajanan Cikbul 'Ciki Ngebul', 7 Orang Murid SD di Tasikmalaya Keracunan

Ini termasuk jenis limbah pencemarannya paling tinggi. Limbah organik merupakan barometer standar baku mutu.

"Limbah yang dihasilkan di sini per harinya 36 meter kubik," kata Rizky.

Untuk penangananya pun sudah dilakukan beberapa perbaikan penampungan limbah. Seperti tempat penampungan yaitu bak, dan perbaikan saluran limbah.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara

Tags

Terkini

Terpopuler