PEMANDIAN Tjihampelas Bandung Punya Sejarah dan Prestasi Keren yang Kini Terkubur di Bawah Gedung Tinggi

31 Agustus 2022, 10:17 WIB
Pemandian Tjihampelas saat awal-awal selesai dibangun. Kolam renang yang bersejarah dengan segudang prestasi yang kini tinggal kenangan terkubur dibawah gedung tinggi. /mooibandoeng/Tropen Museum/

DESKJABAR – Tentu siapa yang tidak mengenal Jalan Cihampelas Bandung. Kawasan ini sejak lama sudah dikenal sebagai tujuan wisata belanja.

Di salah satu sudut Jalan Cihampelas dulu pernah ada sebuah kolam renang yang punya sejarah dan prestasi keren. Dulu nama kolam renang tersebut adalah Pemandian Tjihampelas.

Sayang sejak 2010, Pemandian Tjihampelas kini sudah tinggal nama dan kenangan, yang sudah terkubur di bawah bangunan tinggi menjulang.

situ aksanBaca Juga: SITU AKSAN, Danau Favorit Wisata Warga Kota Bandung Zaman Dulu yang Tinggal Nama dan Kenangan

Padahal, dari kolam renang inilah pernah menghasilkan atlet yang kemudian dikirim ke Olimpiade 1936 di Berlin.

Dan dari kolam renang ini pula kemudian beridir Klub Aquarius Bandung yang prestasinya sudah sangat dikenal di Indonesia.

Dari klub inilah kemudian larih perenang-peranang handal Indonesia.

Seiring dengan perkembangan kawasan Jalan Cihampelas yang jadu kawasan bisnis dan tujuan wisata belanja di Kota Bandung, membuat banyak hotel dan mall berdiri di kawasan ini.

Sejak tahun 1980-an, kawasan Jalan Cihampelas dikenal sebagai kawasan belanja jins. Di sinilah yang merupakan pelopor bridirnya FO atau factory outlet pertama yang menjajakan produk-produk busana dan celana jins.

Laju pembangunan bangunan-bangunan tinggi di kawasan Cihampelas salah satunya telah menghilangkan kolam renang Cihampelas, yang sejak tahun 2010 sudah diruntuhkan dan diratakan terkubur di bawah bangunan apartemen The Jarrdin.

Perobohan kolam renang Cihampelas memang pernah mendapatkan perlawanan dari sejumlah warga Bandung, terutama dari para pegiat olahraga renang.

Sebab, kolam renang Cihampelas memiliki nilai sejarah, tak saja dari sejarah tentang kesenjangan sosial pribumi dan warga Belanda, tetapi juga sejarah penting dalam berdirinya dan pekembangan olahraga renang di Indonesia.

Baca Juga: 8 Wisata Bandung yang Paling Terkenal 2022, Jadi Tujuan Liburan Para Travellers, Cocok Buat Jalan-jalan

Sebelum diruntuhkan, di kolam renang Cihampelas masih berdiri ornamen sejarah bedrdirinya kolam renang tersebut.

Ornamen tersebut di antaranya adalah tulisan Pemandian Tjihampelas dan patung Neptunus yang mengeluarkan air ke kolam, yang tetap dipertahankan sejak berdirinya kolam tersebut.

Kolam renang pertama di Indonesia

Tahukah kamu bahwa Pemandian Tjihampelas adalah kolam renang pertama yang dibangun di Indonesia.

Pemandian ini dulu terletak di kawasan pepohonan Hampelas yang tubuh subur di kawasan itu yang merindangi sumber-sumber air yang jernih.

Maka kemudian kolam ini dinamai Pemandian Tjihampelas.

Mengutip dari buku Bandoeng Tempo Doeloe, pada tahun 1904, lokasinya ini hanyalah sebuah kolam ikan sederhana milik Ny.Homann.

Ny.Homann adalah istri dari pemilik Hotel Homann, hotel bersejarah yang sampai kini masih berdiri tegak di Jalan Asia Afrika Bandung.

Kolam ikan sederhana tersebut oleh pemiliknya kemudian dibangun menjadi sebuah kolam renang yang tujuannya untuk melayani para tamu di Hotel Homann.

Baca Juga: Cacar Monyet: Kementerian Kesehatan Mengumumkan Kasus Monkeypox di Indonesia, Waspada Bestie!

Saat pertama kali dibangun Pemandian Tjihampelas memiliki fasilitas lengkap untuk masa itu yakni berupa 3 buah kolam berstandar internasional.

Di Pemandian Tjihampelas inipula kemudian lahir perkumpulan Bandoengse Zwem Bond, perkumpulan orang-orang Belanda dan Eropa berlatih renang. Perkumpulan ini dibentuk pada 1917.

Pada tahun 1918 berdiri West Java Zwemond atau Perserikatan Berenang Jawa Barat.

Di era tahun 1930, di tempat ini kemudian berdiri klub renang Neptunus, dimana salah serang perenangnya yang bernama Pet Stam, dikirim ke Olimpaide Berlin 1936 mewakili Belanda.

Saat berlatih di Pemandian Tjihampelas Stam berhasil mencatat rekor untuk nomor 100 meter gaya bebas dengan waktu 59,09 detik. Itulah yang membuatnya dikirim ke Berlin.

Di era tahun 1950-an, Pemandian Tjihampelas juga berkontribusi dalam sejarah pembinaan olahraga di Indonesia, khususnya olahraga renang.

Baca Juga: 9 Pertandingan Pekan ke 8 Liga 1 Indonesia 2022, Mulai Jumat Sampai Minggu 4 September, Persib Lawan Siapa?

Seorang praktisi dan Pembina olahraga renang senior yang kini sudah meningggal Mf Siregar pernah menceritakan bahwa Pemandian Tjihampelas menjadi salah satu tempat pemusatan latihan  nasional atau pelatnas.

Itu terjadi saat Indonesia akn menghadapi Olimpiade Roma 1960 dan Asian Games 1962.

Menurut MF Siregar, sistem pelatnas inilah yang kemudian disetujui oleh pemerintah menjadi salah satu system pemninaan olahraga di Indonesia, tidak saja olahraga renang tetapi semua cabang olahraga.

Kini sejarah dan prestasi keren Pemandian Tjihampelas hanya tinggal kenangan, terkubur di bawah tanah Apartemen The Jarrdin. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler