DESKJABAR - Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang masih belum diketahui endingnya.
Namun demikan, pengungkapan tersangka kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang oleh polisi kian gencar.
Buktinya, Polda Jabar membentuk tim khusus penanganan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang.
Tim khusus yang dibentuk Polda Jabar terdiri dari Polda dan Polres.
Hal itu ditegaskan Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol. Ibrahim Tompo kepada Deskjabar.com
"Saat ini penyidik masih bekerja keras, membentuk tim khusus yang terdiri dari Polda dan polres," kata Ibrahim Tompo kepada Deskjabar belum lama ini.
Begitupun salah seorang saksi terperiksa di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, yaitu Yosef.
Melalui chat di WhatsApp pribadinya dengan Deskjabar mengatakan, pihaknya sangat percaya dan yakin terhadap kinerja kepolisian.
"Saya yakin kepada kinerja kepolisian yang terus bekerja melakukan penyidikan dan penyelidikan guna mengungkap tersangkanya," ucapnya dalam rekaman suara WhatsApp, Rabu 18 Mei 2022.
Disebutkan, kasus pembunuh ibu dan anak di Subang tidak akan dipeti-eskan.
"Ini tetap harus diungkap siapa tersangka atau otak dibalik pembunuhan ini," tuturnya lagi.
Bahkan, tambahnya, pihaknya meminta agar pelaku, tersangka dihukum seberat beratnya.
"Paling tidak hukuman mati karena mereka (tersangka) selain telah menyulitkan petugas juga melakukan kejahatan yang keji," tuturnya lagi.
Baca Juga: Sinopsis FILM KKN di Desa Penari, Berdasarkan Cerita Asli Versi Widya dan Nur 2009
Terkait tudingan terhadap dirinya sebagai tersangka, kata Yosef, itu adalah tudingan yang tidak mendasar.
"Hingga akhirnya tudingan tersebut menjadi opini publik yang liar sampai saat ini,"ucapnya.
Yang jelas, tambahnya lagi, konten konten yang menjadikan sumber dan menuduh dirinya itu adalah bohong yang sumbernya tidak dipercaya.
Kalau diibaratkan, tambahnya, jika dalam sekelompok orang tiba tiba salah seorang diantaranya ada yang kentut.
Pasti yang menuduh pertama kepada orang lain maka dialah (orang pertama) yang kentut.
"Biasanya dibuat saling tuding menuding terlebih dahulu sehingga suasana menjadi gaduh. Namun pada akhirnya orang yang ketut dari salah seorang mereka pasti ketemu," ucapnya.
Terkait dengan pembuatan konten yang tidak mendasar serta menyudutkannya, kami telah menyerahkannya kepada Kuasa Hukum.
"Itu kami sudah berkomunikasi dengan Pak Rohman dan beliau telah menyiapkan laporannya," tuturnya lagi.***