KASUS SUBANG dan KASUS KOPI SIANIDA, Ini Perbedaan Tampak dari Sikap Keluarga, Berikut Keanehan

24 April 2022, 19:11 WIB
Rumah kejadian kasus pembunuhan di Jalancagak, Subang. /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kejadian kasus Subang dan kasus kopi sianida merupakan peristiwa pembunuhan yang memunculkan misteri siapa pelaku sebenarnya.

Pada kasus Subang dan kasus kopi sianida, dinilai ada perbedaan dan keanehan yang tampak, dinilai oleh aktivis dunia gaib, Ki Sodo Buono.

Ada pun kasus Subang, adalah tewasnya Tuti Suhartini (55) dan Amalias Mustika Ratu (23) pada 18 Agustus 2021, dimana pembunuh mereka belum diketahui.

Baca Juga: KASUS SUBANG TERKUAK, Danu Kembali Muncul dan Berikan Tanggapan, Kemana Saja Ia Menghilang ?

Sedangkan kasus kopi sianida, korbannya adalah Mirna yang tewas diracun pada Januari 2016, dimana Jessica kemudian menjadi terdakwa.

Ki Sodo Buono membahas persamaan dan perbedaan antara kasus Subang dan kasus kopi sianida dalam hal sikap orang tua korban atau keluarganya.

Penilaian yang dilontarkan oleh Ki Sodo Buono itu bukan urusan dunia gaib, namun hanya melihat dari fenomena dunia nyata.

Baca Juga: TERKINI KASUS SUBANG, Yosep Merasa Dicatut Oknum Penggalangan Donasi di Medsos

Kesamaannya, dimana pembunuhan kasus Subang dan kasus kopi sianida adalah sama-sama tidak adanya saksi, dan penyidikan memakan waktu berbulan-bulan.

Namun ada perbedaan diantara kasus Subang dan kasus kopi sianida, menurut Ki Sodo Buono, yaitu sikap orang tua korban.

Pada kasus Subang, perbedaannya, menurut Ki Sodo Buono, ada kesan bahwa suami dan orang tua korban, yaitu Yosep terlalu mempercayakan pengungkapan kasus ini kepada polisi.

Baca Juga: TERUNGKAP KASUS SUBANG, Ada Saksi Baru Melihat Sesuatu Saat Pagi Hari Menjelang Kejadian Jalancagak

“Maksud saya hanya ingin menyemangati dalam kasus Subang ini jangan menjadi kendor bahkan redup,” ucap Ki Sodo Buono.

Pada sisi lain, pada kasus Subang, menurut Ki Sodo Buono, justru muncul perkubuan diantara sejumlah saksi.

Ia membandingkan dengan kasus kopi sianida, dimana orang tuanya Mirna selaku korban pembunuhan, tampak wajah kucel, kurang tidur, dsb, karena terus-terusan ngotot setiap hari menuntut agar pembunuh anaknya segera ditemukan.

Baca Juga: Info Mudik Lebaran 2022 Hari Ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Tinjau TOL CISUMDAWU

Menurut Ki Sodo Buono, dalam hal ini persoalannya bukan urusan orang memiliki uang atau tidak, atau orang kaya atau bukan, karena berkaitan menuntut keadilan bagi anak atau keluarga sebagai korban pembunuhan.

Gambaran itu muncul pada YouTube Ki Sodo Buono Official, “Hey Para Pendukung Jangan Fanatik Buta!!!” diunggah 11 April 2022.

Ki Sodo Buono (baju hitam) membahas kasus Subang dan kopi siandia YouTube KI SODO BUONO OFFICIAL

Ki Sodo Buono juga menilai, pada kasus Subang, ada keanehan, karena lebih banyak muncul adalah urusan asumsi diantara beberapa saksi, dibandingkan kabar berbagai kemajuan hasil penyidikan oleh polisi.

Baca Juga: WAJIB TAHU! Zakat Fitrah 2022, Apa Itu Zakat Fitrah, Kapan Dibayar dan Berapa Besarannya?

“Menurut saya, yang aneh dalam kasus Subang ini, adalah munculnya masing-masing para pendukung dua kubu saksi. Bahkan diantara mereka sampai ada yang bertengkar segala,” ucap Ki Sodo Buono.

Kasus pembunuhan ibu dan anak, dengan korban Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu (23) terjadi pada sebuah rumah di Ciseuti, Jalancagak, Subang pada 18 Agustus 2021 lalu.

Tuti Suhartini merupakan bendahara serta Amalia Mustika Ratu adalah sekretaris Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Baca Juga: Di Majalengka, Hidup Asyik di Kampung Tersembunyi Sambil Dihantui Kuntilanak Ibu Hamil Gentayangan

Ada pun Yosep adalah suami Tuti dan ayah Amalia, sedangkan Yoris adalah anak Yosep dan Tuti, serta kakak Amalia.

Kejadian pembunuhan pada rumah di Ciseuti Jalancagak, Subang sekaligus kantor Yayasan Bina Prestasi Nasional. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube KI SODO BUONO OFFICIAL

Tags

Terkini

Terpopuler