KASUS SUBANG LAMBAT TERUNGKAP, Prof. Adrianus Meliala Khawatir Ada Skenario Orang Tak Bersalah Dipersalahkan

17 April 2022, 21:11 WIB
Rumah TKP, Kriminolog UI Prof Adrianus Meliala dan pakar forensik Mabes Polri Kombes Pol dr Sumy Hastry. Lambatnya pengungkapan kasus Subang dikhawatirkan ada upaya menghilangkan barang bukti /Kolase DeskJabar.com/

DESKJABAR - Sangat lambatnya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang yang menewaskan Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23) mengundang kekhawatiran para tokoh akademisi nasional.

Prof. Adrianus Meliala, dosen di Departemen Kriminologi Universitas Indonesia (UI) misalnya, ia mengkhawatirkan lambatnya pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang karena adanya niat buruk menghilangkan barang bukti.

“Atau ada skenario, yang ujung-ujungnya orang yang tidak bersalah dipersalahkan dan orang yang salah justru bisa bebas”, ujar pakar kriminologi dan kepolisian.

Baca Juga: Kasus Tangmo Nida Terkini, Sand Ingin Kembali Hidup Normal: Banyak Pesan Menghina Setiap Hari

Kekhawatiran Prof. Adrianus Meliala itu dilontarkan sudah cukup lama memang, yakni pada acara live ‘Forensic Talk’ dengan tema ‘Kasus Subang’ yang diselenggarakan  Pusat Forensik Terintegrasi Universitas Indonesia (UI)  awal  November 2021 lalu.

Namun apa yang dikatakan Adrianus Meliala masih relevan dengan kondisi sekarang, dimana kasus pembunuh ibu dan anak di Subang masih belum terungkap juga. Padahal sudah ratusan saksi dan barang bukti diperiksa penyidik Polda Jabar.

Memang ada jawaban tegas dari pakar forensik Polri dr. Sumy Hastry Purwanti  yang hadir sebagai nara sumber pada acara tersebut.

Dokter Hastry  berani menjamin para penyidik yang terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang punya keinginan kuat untuk mengungkap kasus dengan sebenar-benarnya.

“Tidak akan terjadi, mereka (penyidik) bekerja pakai hati. Benar-benar ingin mengungkap sampai tuntas. Saya yakin 100 persen (kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang) akan terungkap”, kata Hastry yang ikut terlibat pada otopsi kedua kasus Subang.

Baca Juga: Setelah THR, ASN/PNS Juga Akan Mendapat Gaji Ke-13, Catat Ini Waktu Pembayaran dan Besarannya

Sementara itu, pakar dan praktisi hukum dari Bandung, DR Heri Gunawan dalam wawancara dengan Tim Deskjabar.com mempunyai pandangan lain tentang lambatnya pengungkapan pembunuh ibu dan anak di Subang ini.

Menurut dia, sulitnya pengungkapan kasus pembunuh ibu dan anak di Subang itu karena memang sejak awal penyidikan, penyidik sudah berstatemen bahwa pelakunya orang dekat. Maka, penyidikan pun berkutat pada orang-orang itu saja.

“Tidak ada pengembangan lain. Informasi-informasi di luar yang (seharusnya) bisa diambil penyidik (dibiarkan) karena mereka berstatemen menyatakan bahwa ini pelakunya orang dekat”, kata Heri Gunawan.

Padahal seharusnya, tegas Heri Gunawan, terlepas pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang orang dekat atau bukan, informasi apapun apalagi terkait dengan perkara ini harusnya diperiksa baik itu orang dekat ataupun orang jauh.

“Jadi ini jadi kusut, ruwet berkutat di situ-situ juga karena berpikirnya orang dekat orang dekat. Maka begtu muncul Banpol saja, ini jadi semacam tanda kutip (penyidik) seolah-olah tidak menerima gitu lho. Keterangan ini gitu lho”, ujar Heri Gunawan.

Sekilas kasus Subang

Sekedar mengingatkan kembali,  kasus pembunuh ibu dan anak di Subang meminta korban jiwa Tuti Suhartini (55) dan Amalia Mustika Ratu alias Amel (23).

Baca Juga: Apakah Suntik Vaksin Covid-19 saat Puasa Ramadhan Dapat Membatalkan Puasa? Begini Penjelasan Buya Yahya

Jasad Tuti (ibu) dan Amel (anak) ditemukan sudah tak bernyawa di dalam bagasi mobil Toyota Alphard milik korban yang diparkir di halaman rumahnya di Kampung Ciseuti, Kecamatan Jalan Cagak. Kabupaten Subang, Jawa Barat, Rabu 18 Agustus 2021.

Adalah Yosef suami Tuti sekaligus ayah Amel, yang pertama kali curiga. Pagi itu ia datang  ke rumah korban sehabis menginap di rumah Mimin istri mudanya, mendapati rumah berantakan dan penghuni rumah Tuti dan Amel tidak ditemukan.

Lalu Yosef Subang bergegas menuju kantor polisi untuk melapor. Tak lama kemudian, polisi menemukan mayat kedua korban di dalam bagasi mobil Alphard dengan keadaan bertumpuk.

Polisi memastikan jika korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel meninggal dunia karena ada yang membunuh.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Dok. DeskJabar

Tags

Terkini

Terpopuler