Di Cianjur, Perusahaan Pabrik Sepatu Dikenai Sanksi Harus Mengganti Lahan Pertanian

8 April 2022, 18:50 WIB
Bupati Cianjur, Bupati Cianjur H. Herman Suherman usai penandatanganan kesepakatan dengan PT Pou Yuen, di Ruang Garuda Pendopo, Jum'at , 8 April 2022. /Instagram @pemkabcjr

 

DESKJABAR – Sebuah perusahaan pabrik sepatu di Cianjur, dikenai sanksi harus mengganti lahan pertanian, sebagai komitmen tegas menjaga produksi pangan dari kabupaten tersebut.

Pemkab Cianjur mengenakan sanksi administratif berupa peningkatan jaringan irigasi sebagai penggantian lahan pertanian, akibat pembangunan pabrik sepatu PT Pou Yuen di Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu.

Dilansir Instagram @pemkabcjr, Jumat, 8 April 2022 sore, sanksi administratif tersebut telah disepakati dalam penandatanganan perjanjian kerjasama antara Pemkab Cianjur dengan PT Pou Yuen Indonesia tentang pemenuhan dan komitmen.

Baca Juga: Di Cirebon, Hewan Cicak dan Tokek Banyak Diburu Karena Laris Dijual, dan Ada Tempat Pengolahan

"Ini perjalanan yang panjang dari tahun 2018 dan alot, alhamdulillah sekarang sudah ada kesepakatan bahwa PT Pou Yuen akan membuat pengganti yang dialokasikan ke pembuatan bendungan yang ada di Cianjur Selatan.  Tadi sudah ditandatangan MoU nya antara saya mewakili Kabupaten Cianjur dan PT Pou Yuen," ujar Bupati Cianjur H. Herman Suherman usai penandatanganan kesepakatan di Ruang Garuda Pendopo, Jum'at, 8 April 2022.

Ia berharap, hal itu bisa benar terealisasi dan juga tetap sesuai harapan, agar revisi tata ruang bisa berlanjut.

Disebutkan, pelaksanaan pembangunanya akan segera mungkin dan itu memerlukan waktu kurang lebih tujuh bulan, “Karena ini memendungnya agak berat juga sesudah beres itu baru tinggal menyelesaikan tata ruang," jelasnya.

Baca Juga: Di Majalengka, Janda Kembang Pilih Tinggal Sendiri di Kuburan, Padahal Penghasilan Rp 25 Juta Per Bulan

Selanjutnya Bupati Cianjur menuturkan, karena dengan irigasi itu sekarang sawahnya tidak ada hujan, lalu dibuatkan bendungan bisa jadi irigasi tekhnis.  “Otomatis petani itu bisa panen tiga kali yang biasanya sekali bisa menjadi tiga kali.

Kepala Dinas PUTR Cianjur, Eri R menyebutkan, lahan baru seluas 210 Hektare menjadi bentuknya adalah meningkatkan sawah tiada hujan menjadi sawah beririgasi teknis

“Jadi kalo kita hanya cetak sawah saja kemudian tidak ada airnya biasanya akan balik lagi menjadi tanah darat,” ujarnya.

Baca Juga: Pertanian, Ancaman Gangguan Produksi Pangan Indonesia Tahun 2022, Jawa Barat Masih Menjadi Andalan

"Kita menilai lebih efektif, bentuknya serupa buatan peningkatan jaringan irigasi seluas 210 Hektare, angka 210 ini muncul dari luas lahan yang digunakan oleh petak di Desa Sukasirna, Kecamatan Sukaluyu sebanyak 70 Hektare dikali tiga kali lipat menjadi 210," ujar Kadis PUTR.

Eri menyebutkan, lokasinya ada dua, yang kesatu di Kecamatan Sindangbarang dan yang kedua di Kecamatan Cidaun. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Instagram @pemkabcjr

Tags

Terkini

Terpopuler