Puncak Gunung Galunggung, Tasikmalaya, Pesona di Ketinggian, dan Penampakan Babi Hutan

12 Februari 2022, 10:42 WIB
Tangga warna biru ke puncak Gunung Galunggung, Tasikamalaya /Kodar Solihat/DeskJabar

DESKJABAR – Kawasan puncak Gunung Galunggung, Tasikmalaya diketahui sudah berkembang sebagai tujuan wisata.

Ada gambaran puncak Gunung Galunggung, Tasikmalaya, yang memiliki kombinasi pesona di ketinggian dan populasi babi hutan.

Kawasan puncak Gunung Galunggung merupakan tempat yang mengasyikan untuk melihat pemandangan dan camping.

Baca Juga: Horror di Gunung Gede, Cianjur, Ada Perkampungan Jin yang Suka Menggelar Hajatan dan Kuntilanak Mengikuti

Jejeran tenda orang-orang sedang camping biasanya banyak pada malam Sabtu dan malam Minggu di puncak Gunung Galunggung.

Sejak tahun 2017 lalu, untuk memudahkan wisatawan naik ke puncak Gunung Galunggung, sudah disediakan dua tangga panjang, yang dikenal dengan tangga kuning dan tangga biru.

Tentu saja, ini membuat orang naik ke puncak Gunung Galunggung jauh lebih mudah dibandingkan orang-orang terdahulu.

Baca Juga: Gunung Cikuray, Cilawu, Garut, Sejarah Kejadian Mistis di Zaman Perang Tahun 1948

Pengamatan DeskJabar di lokasi puncak Gunung Galunggung, oleh pihak Perhutani juga disediakan sejumlah fasilitas bagi wisatawan, termasuk jamban.

Nah, karena lokasi jamban itu berada di atas puncak gunung, maka untuk pengairan, kemudian dibawa orang dari bawah dengan menaiki Gunung Galunggung melalui tangga warna kuning.

Kabarnya, jarak masing-masing tangga warna kuning dan warna biru, berjarak 300-an meter dari bawah sampai ke puncak Gunung Galunggung.

Puncak Gunung Galunggung, Tasikmalaya Dok Perum Perhutani Divre Jawa Barat-Banten

Baca Juga: Kesaksian Orang Tersesat 2 tahun di Gunung Salak Bogor Nyasar ke Talaga Bodas Garut, Ada Apa di Sana ?

Namun orang-orang umumnya lebih memilih tangga warna kuning untuk ke puncak Gunung Galunggung walau jaraknya lebih panjang, karena lebih landai

Bagi masyarakat yang baru merasakan naik ke atas Gunung Galunggung melalui tangga warna kuning dan biru, biasanya ngos-ngosan, apalagi yang tubuhnya gemuk.

Lain halnya masyarakat yang ikut mengurus wisata dan membuka warung di puncak Gunung Galunggung, mereka sudah sangat terbiasa naik dan turun gunung, termasuk membawa beban berat, misalnya drum berisi air untuk diisikan ke jamban.

Baca Juga: Di Waduk Cirata, Cianjur, Ada Kampung Pendudukmya Terisolasi dan Jarang Pakai Sandal

Ada pesona lain jika saat tengah malam kita berjalan-jalan di tangga menuju puncak atau sepulang dari puncak Gunung Galunggung, yaitu munculnya beberapa hewan babi hutan alias bagong.

Biasanya, babi-babi hutan itu menyeruak diantara semak-semak di pinggiran tangga warna kuning atau tangga biru. Namun hewan-hewan liar itu tidak mengganggu, bahkan ketakutan jika diganggu manusia.

Masyarakat senior Indonesia, khususnya di Jawa Barat mengingat, bahwa Gunung Galunggung pernah meletus dahsyat pada tahun 1982-1983 lalu.

Sebagian besar daerah di Jawa Barat menjadi mengalami hujan abu dan mengalami suasana gelap sampai siang, termasuk di Kota Bandung. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler