Kasus Subang Terbaru, Ahli Forensik Dr Hastry Bicara Blak-blakan, Inilah Langkah Polda

7 Februari 2022, 05:15 WIB
Ilustrasi Ahli forensik dr Hastry. dr Sumy Hastry mengungkapkan permasalahan dalam kasus Subang /Instagram/@hastry_forensik/

DESKJABAR - Sejak polisi merilis sketsa wajah terduga pelaku kasus pembunuh ibu dan anak Subang, sampai sekarang teka teki tentang siapa orang yang mirip dalam sketsa wajah pelaku tersebut terus berkembang.

Sehingga membuat berbagai opini di masyarakat siapa pelaku pembunuh kasus Subang ini.

Sebaliknya Polda Jabar berharap masyarakat mempercayakan sepenuhnya kepada tim penyidik dalam kasus pembunuh Subang ini.

Baca Juga: MISTERI EMBER Biru Besar di Kasus Subang, Inikah Barang Bukti Penting? 6 Bulan Baru Terjawab

Berdasarkan analisis ahli forensik Mabes Polri dr Hastry tentang kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang mengatakan permasalahannya secara blak-blakan.

Secara blak-blakan dr. Hastry mengatakan bahwa pelaku sangat Ahli dalam forensik.

Pertanyaan kenapa ahli forensik dr. Sumy Hastry Purwanti tidak mau membeberkan hasil autopsi kedua terhadap jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang, akhirnya terungkap.

Dalam acara live ‘Forensic Talk’ dengan tema ‘Kasus Subang’ yang diselenggarakan Pusat Forensik Terintegrasi Universitas Indonesia (UI) dr Sumy Hastry menjelaskan alasannya.

"Saya dan juga ahli (forensik) yang lain tuh hanya berbicara atau menyerahkan hasil ke penyidik atau nanti berbicara di pengadilan. Jadi banyak rekan-rekan yang meminta apa hasil otopsi kedua (kasus Subang) kita tidak bisa bicara”, ungkap dr Hastry.

Belakangan mencuat beberapa fakta baru terkait perkembangan kasus Subang.

Tentang sosok pelaku yang berhati-hati, jenazah korban dimandikan, saksi yang berubah-ubah dan lain-lain.

Baca Juga: KASUS SUBANG Masih Misteri, Inilah Para Saksi yang Tidak Diragukan, Lalu Yosef, Yoris, dan Danu?

Dr Hastry mengatakan dalam perbincangannya di kanal Youtube milik Denny Darko yang tayang 23 November 2021.

Dr Hastry mengungkapkan, bahkan di jenazah korban Tuti dan Amalia sudah tak ditemukan sidik jari.

Sidik jari di jenazah Tuti dan Amalia alias Amel sudah hilang karena lebih dulu dibersihkan oleh pelaku.

Kondisi jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat ditemukan di dalam bagasi mobil sudah bersih.

Menurut Hastry, sidik jari dalam tubuh bisa hilang jika dibersihkan dengan sabun.

Cara menghilangkan jejak sidik jari dalam tubuh dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah orang yang memang ahli atau mengetahui forensik.

Apa yang dilakukan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan membersihkan (memandikan?), jenazah korban Tuti dan Amalia, kata dr. Hastry, sudah jelas maksudnya untuk menghilangkan jejak.

Baca Juga: Ustadz Khalid Basalamah, Nabi Muhammad SAW Pernah Ditawari Hidup Kekal dan Kekuasaan Dunia, Ini Pilihannya

Atas dasar itulah, dr Hastry berkesimpulan jika pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang memiliki ilmu pengetahuan luar biasa dan sangat paham dunia forensik. Mengetahui ilmu forensik dimungkinkan.

Dikutip dari kanal YouTube Anjas di Thailand, berjudul DOKTER HASTRY ANGKAT SUARA !! PERANAN PRIA & WANITA YG BANTU AKTOR UTAMA SU..., dirilis 2 Februari 2022.

Anjas menuturkan, keterangan terbaru dari dr Hastry ahli otopsi, yang melakukan otopsi kedua di lokasi makam almarhum Tuti dan Amel.

Baru-baru ini banyak berita bermunculan bahwa ada komentar dari dr Hastry yang mengatakan, bahwa seratus persen kasus Subang ini akan terungkap.

"Kemudian ada beberapa hal yang kita nilai dari ucapan itu sebagai sebuah kepercayaan," ungkap Anjas.

Disebutkan, percaya diri dr Hastry di sini artinya, bukan karena menggunakan perasaan tapi sudah ada hal-hal yang sifatnya ilmiah dan linier dengan bidangnya.

"Ini tentunya sudah mengarah ke orang-orang tertentu dari para saksi yang telah dihadirkan oleh tim penyidik," lanjutnya.

Baca Juga: TIDAK BANYAK YANG TAHU, Gara Gara Ini SIHIR Atau SANTET Masuk ke Tubuh, Ini Kata Ustadz Dhanu

Tapi apakah ini adalah bagian dari strategi Polda Jabar dari data-data yang sudah dipaparkan oleh dr Hastry tersebut.

Anjas menambahkan, ada salah satu komentar netizen di akun Instagram milik dokter Hastry yang mengatakan, bahwa saat beliau memfour sebuah gambar, ikutan biar kekinian no hashtag.

Postingan itu, kata Anjas, muncul dari seorang warganet yang berkomentar, dan itu seakan memberikan kode untuk kasus Subang.

"Komentar warganet itu pun direspon dr Hastry dengan menulis kata-kata bismillah," ungkap Anjas.

Banyak pakar mengatakan kasus Subang tergolong kasus yang rumit, Kabid Humas Polda Jabar mengatakan tersangka tak bisa sembunyi selamanya.

Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Suntana sempat menargetkan untuk mengungkap kasus tersebut pada awal tahun 2022.

Baca Juga: PUASA DI BULAN RAJAB, Pahalanya Berlipat di Hari Kiamat Jadi Syafaat, Begini Penjelasan Ustadz Oemar Mita

Banyak pihak yang bertanya, kenapa Polda Jabar terlihat begitu kesulitan mengungkap kasus Subang ini.

Lantas, mampukah polisi mengungkap misteri pembunuh Subang tersebut atau masih jadi misteri?

Dalam kasus Subang ini polisi melibatkan ahli forensik Mabes Polri, Kombes Pol Dr. dr. Sumy Hastry Purwanti.

Bahkan ahli forensik dr. Hastry melakukan 2 kali pemeriksaan forensik pada tubuh korban

Dir Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Yani Sudarto, pada Desember 2021 sempat mengatakan, ada dua alat bukti yang belum dapat dipastikan oleh penyidik dalam kasus pembunuhan itu.

"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ungkap Yani, pada tanggal 30 Desember 2021 di Mapolda Jabar.

Baca Juga: MCI 9, Akhirnya Ocit peserta MasterChef Indonesia Season 9 Bebas dari Pressure Test

Yani mengatakan, pihaknya telah melakukan berapa langkah dalam penyidikan kasus Subang ini.

Mulai dari olah tempat kejadian perkara sebanyak lima kali, otopsi jasad korban sebanyak dua kali, hingga pemeriksaan terhadap 69 saksi.

"Saksi 69 yang sudah diperiksa 15, diantaranya dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas di TKP, 32 saksi untuk menentukan alibi. Sedangkan 11 saksi lain tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," ungkap Yani.

Penyidik juga telah memeriksa tujuh saksi ahli. Selain itu, penyidik telah menganalisis kamera pengawas atau CCTV di jalan sepanjang 50 kilometer di sekitar TKP.

Upaya terakhir, polisi memeriksa saksi potensial untuk mendapatkan sketsa wajah dari terduga pelaku pembunuhan.

Sketsa wajah terduga pelaku juga sudah disebar ke seluruh kantor kepolisian di Indonesia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo juga sempat mengatakan, pihaknya sampai saat ini masih terus berusaha menangkap terduga pelaku.

"Subang juga masih penyidikan. Masih mengejar DPO," ungkap Ibrahim Tompo.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler