Kasus Subang Terbaru, SUPER HEBATNYA Pelaku Pembunuh Subang, Analisis Dr HN Suryana, dr Hastry dan Anjas

25 Januari 2022, 07:04 WIB
Tempat Kejadian Perkara Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.  / tangkapan layar YouTube/Ryzan Akaleza/ /

DESKJABAR- Kasus Subang sudah memasuki bulan kelima, namun kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang yang menyebabkan korban meninggal yaitu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu alias Amel, sampai sekarang belum juga bisa terungkap siapa pelaku pembunuh Subang ini.

Beberapa fakta dan analisis dari para pakar tentang ke profesional dan super hebatnya pelaku pembunuh Subang.

Berdasarkan Analisis para pakar diantaranya Dr HN Suryana SH MH, dr Sumy Hastry dan Anjas Asmara.

Baca Juga: 10 Tanda-tanda Kita Didekati Makhluk Halus, Ternyata Ada Binatang Lucu Pembawa Makhluk Halus

1. Analisis Praktisi Hukum Dr HN Suryana SH MH.

Seorang praktisi hukum yang juga direktur pascasarjana Sekolah Tinggi Hukum Galunggung (STHG) Tasikmalaya, Dr HN Suryana SH MH mengatakan, dalam kasus hukum biasanya ada hal yang bisa mengungkap siapa pelakunya.

Untuk kasus pembunuh Subang, seolah-olah polisi kesulitan menemukan sidik jari dari para pelaku pembunuh Subang ini.

"Ini sebuah fenomena baru kalau pelaku pembunuh di kasus Subang sudah paham dalam konteks menghilangkan jejak alat bukti dalam hal ini sidik jari," ungkap praktis hukum, HN Suryana baru baru ini.

HN Suryana mengatakan, di kasus pembunuh ibu dan anak di Subang, para pelaku pembunuh Subang ini sangat paham ilmu kronologi.

Indikasinya, saat melakukan pembunuhan ibu dan anak di Subang, para pelaku tidak meninggalkan jejak sidik jari di lokasi kejadian.

Biasanya, kata HN Suryana, kasus pembunuh Subang bisa langsung terungkap diawali dari adanya sidik jari pelaku yang ditemukan di lokasi kejadian. Sidik jari di TKP dalam kasus Subang bisa dibuktikan.

"Sedangkan dalam kasus subang tidak satu pun si pelaku meninggalkan jejak sidik jari. Si pelaku sudah paham menghilangkan alat bukti," kata HN Suryana.

Baca Juga: Jelang Imlek 2022, Penjualan Kue Imlek di Kota Tasikmalaya Belum Ada Peningkatan, Ini Kata Penjual

2. Analisis Ahli Forensik Mabes Polri Dokter Forensik Sumy Hastry

Lihai dalam Forensik

Pertanyaan kenapa ahli forensik dr. Sumy Hastry Purwanti tidak mau membeberkan hasil autopsi kedua terhadap jenazah korban pembunuh ibu dan anak di Subang, akhirnya terungkap.

Dalam acara live ‘Forensic Talk’ dengan tema ‘Kasus Subang’ yang diselenggarakan Pusat Forensik Terintegrasi Universitas Indonesia (UI) dr Sumy Hastry menjelaskan alasannya.

"Saya dan juga ahli (forensik) yang lain tuh hanya berbicara atau menyerahkan hasil ke penyidik atau nanti berbicara di pengadilan. Jadi banyak rekan-rekan yang meminta apa hasil otopsi kedua (kasus Subang) kita tidak bisa bicara”, ungkap dr Hastry.

Belakangan mencuat beberapa fakta baru terkait perkembangan kasus Subang.

Tentang sosok pelaku yang berhati-hati, jenazah korban dimandikan, saksi yang berubah-ubah dan lain-lain.

dr Sumy Hastry mengatakan dalam perbincangannya di kanal Youtube milik Denny Darko yang tayang 23 November 2021.

dr Sumy Hastry mengungkapkan, bahkan di jenazah korban Tuti dan Amalia sudah tak ditemukan sidik jari.

Sidik jari di jenazah Tuti dan Amalia alias Amel sudah hilang karena lebih dulu dibersihkan oleh pelaku.

Kondisi jenazah Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu saat ditemukan di dalam bagasi mobil sudah bersih.

Menurut Hastry, sidik jari dalam tubuh bisa hilang jika dibersihkan dengan sabun.

Cara menghilangkan jejak sidik jari dalam tubuh dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang adalah orang yang memang ahli atau mengetahui forensik.

Apa yang dilakukan pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang dengan membersihkan (memandikan?), jenazah korban Tuti dan Amalia, kata dr. Hastry, sudah jelas maksudnya untuk menghilangkan jejak

Atas dasar itulah, dr Hastry berkesimpulan jika pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang memiliki ilmu pengetahuan luar biasa dan sangat paham dunia forensik. Mengetahui ilmu forensik dimungkinkan.

Baca Juga: Jelang Imlek 2022, Penjualan Kue Imlek di Kota Tasikmalaya Belum Ada Peningkatan, Ini Kata Penjual

3. Analisis Akademisi dan dosen di Thailand, Anjas Asmara.

Menguasai tempat dan waktu di lapangan dengan teliti.

Ada dugaan kuat pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang bisa memanfaatkan CCTV yang mati untuk menutupi jejaknya dan CCTV yang hidup untuk memperkuat alibinya.

Diungkapkan Anjas masalah ini pada segmen analisa di kanal YouTube Anjas di Thailand berjudul "SIAPA YG SIAPKAN PELAKU PETA INFO LOKASI CCTV ??," yang diunggah Jumat, 10 Desember 2021.

Anjas juga menduga bahwa pelaku pembunuhan sudah membuat peta letak dengan detail bahkan mengetahui kondisi CCTV yang hidup dan yang mati di sekitar TKP.

Dugaan Anjas, para pelaku bagi-bagi tugas, termasuknya soal meloloskan diri dari CCTV. Dengan melihat gambaran ini, kejadian pembunuh ibu dan anak itu kecil kemungkinan ketidaksengajaan.

"Sepertinya, para pelaku mengetahui sekali, sehingga mereka bisa menghindari sejumlah CCTV yang hidup, dan mengetahui mana yang mati," ungkap Anjas.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler