GARUT BERDUKA, Banjir Bandang Terjang Pemukiman, Jembatan Putus, Warga Minta Pertolongan

27 November 2021, 18:30 WIB
Banjir bandang menerjang Kampung Cilowa Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut pada Sabtu 26 November 2021 siang /

DESKJABAR- Garut berduka, banjir bandang menerjang Kampung Ciloa Desa Sukamukti Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut pada Sabtu 27 November 2021 siang hari.

Banjir bandang di Garut tersebut selain menerjang pemukiman warga juga memutuskan sebuah jembatan penghubung.

Banjir bandang Garut tersebut viral dimedia sosial bahkan di grup WA pun dibagikan oleh beberapa orang.

Baca Juga: VIDEO VIRAL GARUT JAWA BARAT, Disebar Mantan Pacar Selebgram RM yang Pengen Balikan Lagi

Baca Juga: ANALISA LAIN Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Milik Amalia Diduga Sudah Dihancurkan

Seperti diterima redaksi Deskjabar.com, ada tiga tayangan video. Satu video memperlihatkan besarnya air di sungai Ciloa yang meluber dan menerjang beberapa rumah.

Tiang listrik pun bertumbangan, "Allohuakbar, Allohuakbar cai beki badag wae, ya Alloh beki ageng wae ieu cai, (Allohuakbar, air makin besar saja, Ya Alloh)," ujar seseorang warga dalam rekaman tersebut.

Kemudian video kedua, seseorang menyebutkan terjadi bandang di kampung Ciloa. warga meminta pertolongan.

"Assalamulaiakum wr wb terjadi banjir bandang di kp Ciloa Kecamatan Sukawening," ujar warga sambil memperlihatkan banjir tersebut.

Kemudia ada seseorang lagi menyebut, "informasi ke rekan rekan melalui jalur sungai Ciloa Sukawening kita tidak bisa pulang ke Garut jembatan putus," ujarnya.

Garut Berduka, banjir bandang menerjang kampung Ciloa Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut, Sabtu 27 November 2021

Baca Juga: Terbaru POLDA JABAR PERIKSA SAKSI WANITA, Kasus Pembunuhan Subang, Ada Hubungan Dengan Saksi KUNCI

Baca Juga: ANALISA LAIN Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, HP Milik Amalia Diduga Sudah Dihancurkan

Banjir bandang tersebut juga di akui Kepala BPBD Garut, Satria Budi menurutnya saat ini pihaknya sedang menangani ekses banjir tersebut.

100 jiwa terkena banjir bandang

Garut berduka, banjir bandang menerjang dua desa di Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut pada Sabtu 27 November 2021 siang.

Banjir bandang Garut yang terjadi pada pukul. 14.00 Wib itu menerjang Kampung Ciloa di Desa Sukamukti dan Kampung Cieunteung desa Sukawening.

Ratusan rumah di dua desa tersebut terendam banjir bandang di Sukawening Garut. Banjir bandang juga menerjang jembatan penghubung hingga putus. Ada dua jembatan yang putus akibat terjangan banjir tersebut.

Dari informasi yang dihimpun ada 100 jiwa atau 29 kepala keluarga yang menjadi korban banjir harus mengungsi ke rumah kerabat.

Satu unit rumah dikabarkan hanyut 1 rumah rusak sedang, dan 21 rumah rusak ringan. Mushalla yang ada di kampung tersebut terendam termasuk satu TK dan Posyandu juga ikut terendam.

Banjir bandang juga merendam lahan sawah dan perkebunan milik warga. 60 kolam milik warga juga terendam.

Banjir bandang tersebut dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang terjadi di wilayah Garut.

Pada pukul 18.05 WIB dari keterangan yang ada di media sosial banjir bandang sudah mulai surut dan menyisakan lumpur. Intensitas hujan tidak lagi tinggi tetapi sudan ringan.

Sebelumnya Relawan Bantuan Bencana (Rebbana) Garut melaporkan akibat bencana banjir bandang tersebut masyarakat membutuhkan bantuan kebutuhan pokok.

Baca Juga: Jadwal Final Indonesia Open 2021: Setelah 6 Tahun Penantian akankah Greysia Polii- Apriyani Rahayu Juara?

Sementara di media sosial ramai yang mengunggah video banjir bandang Sukawening Garut.

Akun media sosial Ajat Sudrajat mengunggah video banjir bandang dan menulis "Inalillahi, banjir bandang sore hari ini di Karang tengah, Kecamatan Sukawening Kabupaten Garut semoga tidak. Ada korban jiwa.

Akun media sosial lainya, Yusuf Alfia mengunggah lima video banjir bandang di Garut. Ia juga menulis kalimat Innalillahi Wainnailaihi rojiun saat di tempat kami longsor, teu kabayang permukiman anu di bawah na anu katerjang banjir bandang. Mugia sing dipasihan kasabaran sadaya anu kena musibah (semoga diberi kesabaran semua yang terkena musibah).

Pihak BPBD Kabupaten Garut terus melakukan upaya evakuasi korban bencana banjir.

Sebelum Bupati Garut, Rudi Gunawan, menetapkan wilayah Garut siaga bencana
Hidrometeorologi hingga April 2022 mendatang.

Itu dilakukan karena Garut memiliki ancaman bencana hidrometeorologi terbesar.

Bencana hidrometeorologi sendiri sebuah bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter meteorologi, seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.

"Kita harus utamakan keselamatan jiwa manusia. Memang hidrometeorologi menjadi ancaman terbesar di wilayah Kabupaten Garut," katanya.

Baca Juga: BANJIR BANDANG DI GARUT, 100 Jiwa Jadi Korban Banjir Bandang Sukawening, 1 Rumah Hayut, 21 Rumah Rusak

Rudi meminta agar masyarakat yang tinggal di lokasi rawan bencana untuk waspada dengan bencana yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan baik itu banjir dan tanah longsor.

Rudy meminta semua elemen untuk bergerak cepat melakukan langkah antisipasi agar ketika bencana alam terjadi tidak merugikan masyarakat apalagi sampai menghilangkan nyawa masyarakat. ***

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler