Dadang Suganda, Wakil Rektor Universitas Widyatama Bicara Soal Pensiun Preneur

28 Oktober 2021, 07:28 WIB
68 Sekolah melakukan MoU atau kerjasama dengan Universitas Widyatama, kampus swasta No 1 di Kota Bandung versi Webometrics. /dok UTama

DESKJABAR- Prof Dr. H Dadang Suganda M Hum Wakil Rektor II Universitas widyatama (UTama) Bandung menjadi pembicara soal kampus merdeka yang sudah berjalan di Utama.

Dadang Suganda juga memberikan pembekalan materi pensiun preneur bagi kepala sekolah menjelang masa pensiun.

Dadang Suganda, M.Hum, Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kemahasiswaan UTama, kampus merdeka di Universitas widyatama mulai digulirkan di tahun akademik 2020/2021, tepatnya pada bulan Mei 2020.

Baca Juga: Dadang Suganda, Hubungan Internasional Bukan Hanya Diplomasi Politik

Dadang Suganda saat itu memberikan trik trik kepada kepala sekolah yang akan memasuki usia pensiun. Menurutnya, meski pensiun tapi tetap harus produktif sehingga bisa mengisi hari hari pensiun dengan penuh kebahagiaan dan energik.

Sementara itu ditempat yang sama sebanyak 68 SMA SMK negeri swasta yang berada di bawah naungan Kantor Cabang Dinas (KCD) VII, Kota Cimahi dan Kota Bandung, termasuk MA, melakukan MoU atau kerjasama dengan Universitas Widyatama, kampus swasta No 1 di Kota Bandung versi Webometrics.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Ruang Seminar UTama, Gedung B, Lantai VI, Jalan Cikutra No 204 A, Kota Bandung, Selasa 26 Oktober 2021.

Siti Sadiah Yuningsih, Kasi Pelayanan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, mengatakan bahwa kegiatan itu aplikasi dari Tri Dharma perguruan tinggi kepada masyarakat, yakni bidang pendidikan di SMA SMK khususnya.

Baca Juga: Dadang Suganda, Wakil Rektor I Universitas Widyatama Jelaskan Soal Hubungan Kewirausahaan Politik

“Dengan adanya kerjasama dengan Universitas Widyatama maka SMA SMK yang menjalin kerjasama dapat memanfaatkan fasilitas, dan meningkatkan kualitas pembelajaran,” kata Yuyun.

“Hal itu harus dimanfaatkan oleh kepala sekolah. Kemudian dosen-dosen ahli yang ada di Universitas Widyatama juga bisa membantu meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran. Kolaborasi untuk meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. Berbagi metode pembelajaran, bagaimana kurikulum merdeka belajar di sekolah,” imbuhnya.

Kerjasama itu juga menurut Yuyun sebagai peluang bagi siswa SMA SMK untuk dapat lebih mudah memilih perguruan tinggi terbaik di Kota Bandung, seperti Universitas Widyatama, masuk melalui beasiswa dan program lainnya.

Senada dengan Yuyun, Andang Segara, Ketua MKKS SMA Kota Bandung, berharap dari kegiatan MoU terjadi sinergitas antara sekolah menengah atas dan Universitas Widyatama untuk mengakselerasi proses pembelajaran di sekolah.

Baca Juga: BADMINTON Piala Thomas 2021, Anthony Ginting, Fajar Alfian, & Hendra Setiawan, Digelari Geng Cukur Rp 1 Juta

“Sehingga kami bersiap untuk membuat program-program dalam membekali siswa yang jauh lebih ke depan, dan ini difasilitasi dan dipandu oleh Widyatama,” kata Andang.

“Sehingga ke depan perguruan tinggi itu bukan suatu wadah atau tempat hanya untuk mahasiswa saja, namun di sana nanti juga ada tempat untuk belajar siswa SMA SMK sederajat. Bisa belajar menggunakan fasilitas-fasilitas kampus,” imbuhnya.

Masih kata Andang, apabila fasilitas yang tidak tersedia di sekolah dan tersedia di Universitas Widyatama, bisa dimanfaatkan oleh para siswa.

“Hal ini membuat anak-anak kami lebih cepat dalam proses belajar. Penyesuaian belajar itu terkait dengan merdeka belajar, tempat belajar itu bukan hanya di sekolah, tapi bisa di kampus, di mana saja,” kata Andang.

Andang pun dan kepala sekolah lainnya sangat menyambut baik program yang dijalin Universitas Widyatama dengan SMA SMK, baik negeri maupun swasta.

Sedangkan untuk peningkatan SDM guru dan kepala sekolah, rencananya akan ada in house training, seminar, pelatihan dan lainnya.

Terutama membekali para guru dalam implementasi pembelajaran berbasis digital.

Baca Juga: Dadang Suganda Merasa Senang Dengan Tingginya Animo Mahasiswa Baru Pada Salah Satu Prodi Di Widyatama

“Kerjasama dengan perguruan tinggi bukan hanya dari proses belajar, tapi bagaimana kepada guru dengan hal-hal yang terbarukan,” pungkasnya.

Sementara itu Prof H Obsatar Sinaga mengatakan bahwa Universitas Widyatama merupakan kampus yang sudah jauh-jauh hari menjalankan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan sistem server, dan bekerjasama dengan perguruan tinggi lainnya.

“Sistemnya sudah terintegrasi dengan mereka (perguruan tinggi). Makanya mereka juga (SMA SMK di KCD VII) ingin menerapkan beberapa aspek yang kaitanya dengan sistem interlinking antara sistem pendidikan kita dengan industri (merdeka belajar),” kata Prof Obi, Rektor UTama biasa disapa.

“Itulah mengapa kemudian kepala sekolah pada belajar,” imbuhnya.
Setelah penandatanganan MoU, dilanjutkan dengan pemaparan materi Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang sudah berjalan di UTama, disampaikan oleh Prof Dadang Suganda, Warek I, UTama.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler