DESKJABAR - Ahli Forensik Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti diberikan kepercayaan untuk menangani proses autopsi jasad ibu dan anak di Subang. Sosoknya begitu fenomenal di kalangan polisi.
Bagaimana tidak? Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti dikenal sebagai dokter ahli forensik kebanggaan Indonesia.
Sumy Hastry Purwanti merupakan Polwan pertama di Asia yang bergelar doktor forensik. Proses identifikasi jasad menjadi aktivitas biasa baginya.
Pengalaman dan dedikasinya kerap kali membawa Sumy Hastry Purwanti turut mengautopsi kasus atau insiden besar, di antaranya Bom Kedutaan Besar Asutralia di Jakarta pada 2004, kecelakaan pesawat Mandala di Medan pada 2005 dan kasus bom Bali II pada 2005.
Baca Juga: LIAR & Vulgar Soal Pembunuh Ibu dan Anak di Subang, Yosef akan Laporkan Tayangan Youtube dan TikTok
Baca Juga: SELAMAT Datang Keluarga Baru SG Ungu, M1887 Golden Glare di Free Fire, Segera Spin dengan Diamond FF
Kemudian yang terbaru adalah kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang tahun 2021.
Dikutip DeskJabar dari akun Instagram @hastry_forensik, Sumy Hastry Purwanti membagikan kondisi ketika mengautopsi jasad ibu dan anak di Subang, Sabtu, 2 Oktober 2021.
Prosedur autopsi jasad ibu dan anak di Subang itu memakan waktu selama 3 jam.
"Bismillah, mulai merumput lagi," tulis dr Hastry.
Setelah pukul 17.00 WIB, dr Sumy Hastry Purwanti pun memberi kabar kalau autopsi selesai.
Ia yakin kalau penyebab sebenarnya kematian ibu dan anak di Subang ini akan segera terungkap.
Baca Juga: V BTS Ngamuk, Tanggapi Rumor Kencan dengan Putri Paradise Group di WEVERSE, Warganet : Imut!
"Alhamdulillah, ini baru selesai TKP Subang. Pasti terungkap," kata dr Sumy Hastry Purwanti.
"Semangat nanti lanjut malam lagi. Semangat demi kemanusiaan, kasihan almarhumah menunggu. Biar korban tenang di sana," ucapnya.
Dalam postingan lain, dr Sumy Hastry Purwanti berfoto dengan latar belakang Polres Subang.
"Percaya kamu bisa.. karena untuk kebaikan dan menolong sesama …Tuhan akan kasih kemudahan. #semoga terungkap #pasti terungkap #dokter polwan forensik #nevergiveup #kebenaran diatas segalanya," tulis dr Sumy Hastry Purwanti.
Saat ini, dr Sumy Hastry Purwanti menjabat sebagai kepala Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat II Prof. Awaloeddin Djamin Semarang, Jawa Tengah.
Sebelumnya pada 2019, dr Sumy Hastry Purwanti pernah mengemban jabatan sebagai kepala Instalansi Forensik RS Bhayangkara Tk.I R. Said Sukanto.
Berikut riwayat jabatan dr Sumy Hastry Purwanti:
- 1999: PASI POLIPOL DIS DOKKES POLDA JATENG
- 2003: PAMA BID DOKKES POLDA JATENG
- 2005: KAUR DOKKES POLWILTABES SEMARANG
- 2008 KAUR DOKKES POLWILTABES SEMARANG (KUKUH)
- 2010: PAMEN POLDA JATENG (LULUSAN DIK SELAPA)
- 2010 SMF RUMKIT BHAYANGKARA TK III SEMARANG
- 2011: KAUR DOKSIK SUBBID DOKPOL BID DOKKES POLDA JATENG
- 2012: KASUBBID DOKPOL BID DOKKES POLDA JATENG
- 2017: KABIDDOKKES POLDA NTB
- 2018: KASUBBIDOKSIK YAN DOKPOL RS. BHAYANGKARA TINGKAT I RADEN SAID SUKANTO
- 2018: AHLI UTAMA RS. BHAYANGKARA TINGKAT I RADEN SAID SUKANTO
- 2019: KA INSTALASI FORENSIK RS. BHAYANGKARA TINGKAT I RADEN SAID SUKANTO
- 2020: KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA TINGKAT II PROF. AWALOEDDIN DJAMIN SEMARANG
- 2021: KABIDDOKKES POLDA JATENG
Baca Juga: Gara-gara Benda Ini, Warganet Yakin Rumor Kencan V BTS Itu Benar! Kim Tae Hyung dan HYPE Beri KlarifikasiBaca Juga: Dadang Suganda Merasa Senang Dengan Tingginya Animo Mahasiswa Baru Pada Salah Satu Prodi Di Widyatama
Tugas pertama Sumy Hastry Purwanti ialah mengidentifikasi korban bom Bali I pada 2002.
Di tengah proses studinya untuk mendalami ilmu forensik, dr Sumy Hastry Purwanti mendapat tugas mengidentifikasi korban bom Kedutaan Besar Australia di Jakarta (2004), kecelakaan pesawat Mandala di Medan (2005), dan bom Bali II (2005).
Selain itu, dedikasi dr Sumy Hastry Purwanti dalam proses autopsi tampak dalam berbagai kematian dan bencana alam.
Seperti bencana gempa bumi Yogyakarta (2006), bom Hotel JW Marriott, Jakarta (2009), identifikasi jenazah teroris Noordin M Top (2009), gempa bumi Padang, Sumatera Barat (2009), dan kecelakaan pesawat Sukhoi SSJ-100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat (2012).
Semoga di tangan dr Sumy Hastry Purwanti, kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang segera menemukan petunjuk.***