DESKJABAR- Ada sebuah tradisi yang sampai saat ini masih kerap dilaksanakan oleh masyarakat terutama di Provinsi Jawa Barat (Jabar) dan setiap daerah memiliki keunikan dan keanekaragaman masing-masing dalam tradisi menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, Sabtu 27 Maret 2021.
Tradisi ini merupakan bentuk rasa bahagia masyarakat di Jawa Barat khususnya menyebut dengan istilah " Munggahan", dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan.
Warga masyarakat di Kabupaten Pangandaran sendiri tidak jauh berbeda, dan tradisi itu sudah berlangsung dari seminggu sebelum datangnya Bulan Suci Ramadhan, mereka biasanya mengunjungi atau bersilaturahmi ke saudara, dan di lanjut dengan tradisi makan bersama.
Sebagian ada yang mengunjungi objek wisata pantai di Pangandaran dan juga ada yang mengunjungi Destinasi Wisata yang ada seperti Citumang, Santirah, Green Canyon, Ciwayang dan masih banyak lagi.
Sementara itu Pemandu Destinasi Wisata di Citumang Abdul Rohman (37) mengatakan setiap menjelang Bulan Puasa Ramadhan selalu banyak warga lokal atau dari luar daerah yang sengaja datang untuk Munggahan di Citumang.
"Iya, mereka datang kadang untuk makan bersama keluarga atau teman-temannya, dengan cara botram," katanya.
Mereka juga kadang ada yang main body rafting dan nampak antusias dengan aktifitas yang dilakukan dengan menyusuri sungai dengan rafting maupun dengan water tubing.
"Harapan mereka dengan bermain di wahana air dapat membersihkan diri dan menyegarkan diri guna menyambut bulan suci dengan gembira," ujar Rohman.
Selanjutnya selain melakukan Munggahan di beberapa Destinasi Wisata banyak juga warga yang mendatangi obyek wisata pantai di Kabupaten Pangandaran.
"Ada yang ke Pantai Karapyak, Karangnini, Pangandaran, Batuhiu, Batukaras, Madasari, Muaragatah dan Keusik Luhur Cimerak," lanjutnya.
Lain halnya dengan Asnawi (45) warga Parigi, justru dirinya pada pelaksanaan Munggahan melaksanakan ziarah ke Makam Keluarga yang sudah mendahuluinya untuk membersihkan lokasi makam.
"Munggahan ini saya gunakan untuk berziarah ke makam orang tua dan kakek juga neneknya," tambah Asnawi.(Muslih Suprianto/Desk Jabar)***