Bermaksud Menumpang Kereta Api, 22 Orang Ini Malahan Digiring ke Ruang Isolasi

25 Desember 2020, 20:22 WIB
Ruang isolasi yang berada di Stasiun Cirebon Prujakan disediakan bagi calon penumpang yang dinyatakan positif. /ANTARA/Khaerul Izan./

DESKJABAR – Sebanyak 22 penumpang kereta api yang bermaksud berpergian ke luar kota dengan kereta api di Cirebon, gagal berangkat. Mereka malahan digiring ke ruang isolasi karena dinyatakan positif Covid-19.

Manajer Humas Daop 3 Cirebon, Luqman Arif mengemukakan, pada angkutan Natal dan Tahun Baru pihaknya mengeluarkan kebijakan baru. Bagi penumpang kereta api yang akan berpergian dengan kereta api harus berbekal hasil tes cepat antigen.

Menurut Luqman Arif, sebanyak 1.250 calon penumpang kereta api telah menjalani tes cepat antigen di wilayah Daop 3 Cirebon, Jawa Barat.

Baca Juga: Haikal Hassan Bangga Pamer Hasil Tes PCR dan Antigen, Padahal Sebelumnya Dinyatakan Reaktif Covid-19

Dari tes sebanyak itu, terdapat 22 penumpang kereta api dinyatakan positif Covid-19 dan tidak diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan. Mereka langsung dibawa ke ruang isolasi yang berada di stasiun.

"Dari tanggal 21 sampai 24 Desember ada 1.250 calon penumpang yang menjalani tes epat cantigen," kata Luqman Arif di Cirebon, Jumat, 25 Desember 2020.

Mengutip dari kantor berita Antara, Luqman Arif mengemukakan, para calon penumpang kereta api yang dinyatakan positif Covid-19 tidak diperkenankan melanjutkan perjalanan dan untuk biaya tiket dikembalikan utuh.

Baca Juga: Tertimbun Tanah Longsor Semalaman, Dedi Ditemukan Meninggal Dunia

"Bea kita kembalikan penuh dan mereka tidak diperkenankan naik kereta," katanya.

Dia menambahkan, selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru, tiket yang telah terjual yaitu sebanyak 15 ribu lebih dan data itu terus meningkat.

Luqman mengatakan, setelah adanya kebijakan tes cepat antigen bagi para calon penumpang, KAI memberikan kelonggaran pembatalan atau mengubah jadwal perjalanan bagi para penumpang kereta jarak jauh dengan tenggang waktu hingga tiga bulan.

Baca Juga: Ada Tiga Alasan, Indonesia tak Membuka Hubungan Diplomatik dengan Israel

KAI, kata Luqman, tidak mengenakan biaya kepada para penumpang yang melakukan pembatalan maupun ubah jadwal setelah adanya kebijakan tes cepat antigen.

"Karena adanya kemudahan ini, pelanggan tidak harus takut tiketnya akan hangus dalam waktu dekat, karena masih bisa diubah jadwal atau dibatalkan sampai tiga bulan setelah tanggal keberangkatan," katanya.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler