DESKJABAR – Rusia Ukraina akan segera menerima ekspor biji-bijian dan mengurangi risiko kelaparan
Perjanjian bertujuan untuk membuka kembali pelabuhan Laut Hitam di Ukraina akan ditandatangani.
Demikian Turki mengatakan bahwa Rusia Ukraina akan menandatangani perjanjian pada hari Jumat.
Baca Juga: Wisata di Kota Semarang Kengerian Dibalik Keindahan, Wisata Ngeri Ngeri Sedap
Hal ini dapat mengurangi risiko kelaparan bagi jutaan orang di seluruh dunia setelah invasi Rusia.
Ukraina dan Rusia adalah pengekspor makanan terbesar di dunia.
Pelabuhan Ukraina diblokir oleh Armada Laut Hitam Rusia, termasuk jalur utama Odesa.
Sedangkan penangguhan transportasi biji-bijian selama perang lima bulan harus mendorong harga global, dan membuka kembali pelabuhan Ukraina guna mencegah kelaparan di kedua negara tersebut.
Baca Juga: Robert Alberts: Tak Ada yang Mudah Buat Persib di Liga 1, Demi Prestasi Terbaik Bhayangkara Harus Dikalahkan
Dikutip dari antaranews.com, kendati pelabuhan Rusia tidak ditutup, namun Moskow sangat menyesalkan kargonya telah diblokir oleh sanksi dari pihak Barat.
Negara Amerika Serikat dan Uni Eropa belum lama ini menyesuaikan sanksi untuk memperkenalkan pengecualian yang lebih jelas untuk ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Departemen Luar Negeri AS menyambut baik pengumuman itu dan mengatakan Rusia akan bertanggung jawab untuk melakukan transaksi tersebut.
Turki, anggota NATO yang memiliki hubungan baik dengan dua negara yang dilanda perang, telah mendominasi selat yang mengarah ke Laut Hitam dan telah bertindak sebagai perantara dalam masalah ini.
Baca Juga: Inilah Pofil Desa Hegarmanah Jatinangor Sumedang yang Kini Viral karena Terdaftar Jadi Alamat Kantor Google
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, yang memiliki kekuatan untuk melakukan semua bisnis, sedang dalam perjalanan.