Kasus Tangmo Nida, Mantan Hakim Thailand Ajukan 4 Poin Krusial, Ruang: Penyidik Harus Jawab!

- 16 April 2022, 16:05 WIB
Kasus Tangmo Nida, mantan Hakim Thailand ajukan 4 poin krusial yang harus dijawab penyidik.
Kasus Tangmo Nida, mantan Hakim Thailand ajukan 4 poin krusial yang harus dijawab penyidik. /Komchadluek.net/

DESKJABAR – Menyoroti kasus Tangmo Nida, seorang mantan hakim Thailand, Ruang Supasri mengajukan 4 poin krusial yang harus dijawab penyidik.

Kasus Tangmo Nida menyedot perhatian seluruh publik Thailand, termasuk seorang mantan hakim negeri Gajah Putih tersebut.

Ruang Supasri ajukan 4 poin pertanyaan terkait kasus Tangmo Nida kepada para penyidik.

Sebab menurutnya, masih banyak kejanggalan dalam kasus Tangmo Nida yang belum bisa dijawab oleh penyidik sejauh ini.

Oleh karena itu, dalam pengungkapan kasus kematian artis Thailand ini yang semula direncanakan 18 April 2022 tapi diundur, harus menjawab 4 poin pertanyaan yang dia ajukan.

Melansir dari tnews.co.th “Former judge can't help but ask another question about the watermelon case. The police must answer too”, 15 April 2022, berikut penjelasannya.

Baca Juga: Bukti Baru CCTV Santana: Terlihat Jelas Kematian Tangmo Nida Bukan Kecelakaan?! Polisi Tunda Hasil Akhir Kasus

Pengungkapan tragedi kematian Tangmo Nida memang terkesan berlarut-larut .

Karena banyak dugaan adanya “orang kuat” yang ikut bermain dan tidak ingin tragedi itu terungkap begitu saja ke publik Thailand.

Namun animo masyarakat negara yang memiliki julukan Gajah Putih tersebut terhadap kematian artis yang memiliki nama lengkap Pataratida Patcharawirapong ini begitu besar.

Tak hanya masyarakat awam saja, tapi para praktisi maupun pengamat hukum juga ikut berbicara dalam pengusutan tewasnya sang artis yang dinilai tak wajar tersebut.

Jika selama ini kita tahu seorang mantan polisi senior, Santana Prayoonrat yang selalu lantang berbicara di media massa, kali ini ada seorang hakim senior, Ruang Supasri (73).

Baca Juga: Kasus TANGMO NIDA Tentukan Nasib Penegakan Hukum Thailand, Santana: Banyak Ketidakadilan

Pengalaman Ruang Supasri dalam menangani berbagai kasus hukum di Thailand, mendorongnya untuk ikut bicara mengenai kematian sang artis.

Ia mengatakan, memang tak bisa menolong secara langsung. Tapi setidaknya ada 4 poin pertanyaan yang harus bisa dijawab oleh penyidik kepolisian terkait kematian wanita kelahiran 13 September 1984 itu.

Di akun media sosialnya, Ruang Supasri menulis sebelum penyidik mengatakan bahwa mereka memiliki video Tangmo jatuh dari speedboat, ia yakin bahwa ini adalah pembunuhan.

“Saya telah memposting pendapat bahwa dari berita yang dirilis di media dan perilaku orang-orang di atas kapal pada saat kasus Tangmo Nida, itu adalah pembunuhan,” ujarnya.

Akan tetapi, setelah penyidik mengatakan bahwa ada video sang artis jatuh dari speedboat, maka dia mau saja mengakui itu kecelakaan, asal bisa memberikan bukti dan observasi yang jelas.

“Saya ingin mengakui bahwa seluruh insiden itu kecelakaan. Adapun setiap orang di kapal yang harus bertanggung jawab atas kematian Tangmo Nida, berapa banyak tergantung pada ‘fakta’ dari kesaksian masing-masing terdakwa, apakah mereka dapat dipercaya atau tidak,” ujar Ruang Supasri.

Oleh karena itu, berdasarkan pengamatan mantan hakim tersebut, inilah 4 poin krusial untuk penyidik yang harus bisa dijawab:

1. Apakah semua orang di kapal bersalah menurut P.O. Bagian 374 (pasal hukum di Thailand) atau tidak?

2. Dari mana asal pasir di sepatu, ada yang tahu?

Baca Juga: Santana Ancam Penyidik Kasus TANGMO NIDA dengan Bukti Baru, Pengumuman Penyebab Kematian Diundur

3. Luka di tubuh Tangmo Nida sebanyak 22 titik , apa penyebabnya? Apakah didapat sebelum atau sesudah jatuh dari speedboat?

4.Terkait konferensi pers untuk menutup kasus, tolong bantu jawab keraguan tentang isu-isu tersebut, agar masyarakat dibebaskan dari rasa penasaran mereka.

“Tapi saya khawatir dalam kasus ini, tidak akan ada pemeriksaan saksi di pengadilan. Dan tidak akan ada keberatan dari jaksa dan pengacara korban. Jika demikian sungguh suatu hal yang sangat disayangkan,” kata Ruang Supasri.

Pasir di sepatu

Soal pasir di sepatu 5 saksi di speedboat ini juga pernah dibahas oleh Youtube Anjas di Thailand part 83 (9 April 2022) dan part 84 (10 April 2022).

Memang ada beberapa media di Thailand yang meng- capture saat 5 saksi tiba di dermaga pukul 23.50 waktu setempat atau sekitar 1 jam setelah Tangmo Nida jatuh, mereka membersihkan pasir.

“Itu ada media yang merekam mereka sedang membersihkan pasir yang berada di sepatu mereka,” kata Anjas.

Menurutnya itu sangat aneh, mengingat Sungai Chao Phraya tidak seperti pantai yang ada pasirnya.

Sebagai gambaran, lanjut Anjas, Sungai Chao Phraya pinggirannya itu langsung dalam. Bukan seperti pantai yang ada pasir di pinggirannya baru air.

“Jadi kecil kemungkinan menyentuh langsung pasir karena sungainya bukan kaya pantai yang landai, lalu dalam. Tapi langsung dalam semuanya. Itu menurut aku juga aneh, kenapa ada pasir di sepatunya beberapa saksi tersebut,” tutur Anjas.

Apa yang terjadi sebenarnya? Apakah pasir ini bisa menjadi petunjuk atau hanya sebuah kebetulan?

Pakar forensik Dr.dr. Sumy Hastry di kanal Youtube Anjas di Thailand mengenai Tangmo Nida part 84, 10 April 2022, memberi jawaban.

“Petunjuk ini ya mas, karena kok kenapa ada pasir, ya kan? Tadi kan katanya ga ada pasir langsung di situ. Lah dia dari mana? Ataukah memang mungkin ada TKP lain yang mengakibatkan dia mendapat pasir itu?” ujar dr.Sumy.

Kalau di Indonesia juga, lanjut dr. Sumy, pasir bisa dijadikan sample. Dicek juga pasirnya dari mana dan jenis pasirnya.

“Pasirnya sama enggak dengan yang tertelan di tubuh korban?” tutur dr.Sumy.

Dan pada saat pengungkapan kasus Tangmo Nida nanti, harus bisa menjawab mengenai hal ini secara gamblang dengan fakta yang sebenar-benarnya.***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: YouTube Anjas di Thailand Tnews.co.th


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah