Network
DESKJABAR – Pengungkapan kasus Tangmo Nida menentukan nasib penegakan hukum Thailand ke depan, yang menurut Santana Prayoonrat banyak ketidakadilan.
Padahal, kasus Tangmo Nida ini sudah berjalan hampir 2 bulan namun hingga saat ini masih belum terungkap.
Dan penyidikan kasus Tangmo Nida ini juga sudah memeriksa ratusan saksi dan juga barang bukti, tapi sepertinya belum menemukan titik terang yang pasti.
Sebelumnya, kasus Tangmo Nida ini direncanakan akan diungkap penyidik dari Kepolisian Nonthaburi, Thailand pada Senin 18 April 2022 mendatang.
Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Terbaru Hari Ini, Pasukan Ukraina Bertahan di Pabrik Baja dan Besi Mariupol
Namun karena alasan ada saksi yang harus diperiksa pada tanggal 22 April 2022, maka pengumuman penyebab kematian artis Thailand ini pun ditunda.
Hingga berita ini diturunkan, masih belum ada kepastian lagi kapan penyebab kematian artis yang memiliki nama lengkap Pataratida Pathcarawirapong itu diungkap penyidik Nonthaburi.
Polisi senior Thailand, Santana Prayoonrat mengatakan tragedi kematian ini menjadi momen berharga bagi negara Gajah Putih tersebut.
Jika tragedi ini tidak bisa diungkap, maka akan sulit untuk mengharapkan keadilan dalam penegakkan hukum negara tersebut di masa depan.
Melansir dari Youtube Anjas di Thailand, KEMAJUAN PESAT !! SANTANA TERUS TEKAN PENYIDIK KA5US TANGMO !! Part 95, 15 April 2022, berikut penjelasannya.
Santana merupakan pensiunan polisi negara tersebut yang aktif dalam menyelidiki kasus Tangmo Nida bersama tim independennya.
Namun pengacara ibu Tangmo Nida, Decha mempertanyakan kredibilitas Santana dalam penyelidikan kematian artis kelahiran 13 September 1984 tersebut.
Baca Juga: PRAKTIS, Cara Mudah Mengecek Penerima BSU 2022, Tanpa Ribet Lakukan Langkah Ini
“Dia itu sudah tua, dan saya tidak mau tanyakan kredibilitasnya lagi. Kredibilitasnya dipertanyakan, dulu apa prestasi dia saat menjabat di kepolisian?” ujar Anjas menirukan kata-kata pengacara Decha.
Anjas mengatakan, menurut apa yang diketahuinya, prestasi Santana saat di kepolisian dulu merupakan anggota Special Police, yang membutuhkan kemampuan dan kecerdasan mumpuni.
“Dan Mr.Santana juga kemarin sudah menegaskan dengan emosional ‘terserah saya mau dibilang apa yang pasti tujuan saya adalah untuk menegakkan keadilan di Thailand’,” kata Anjas menirukan Santana.
Menurut Santana, kasus Tangmo Nida adalah momen yang sangat penting bagi nasib penegakkan hukum di negaranya.
Ia juga mengatakan, kalau Tangmo saja yang merupakan selebritis artis yang terkenal tidak bisa mendapatkan keadilan, bagaimana dengan nasib masyarakat umum?
“Makanya, kasus Tangmo bukan sekedar kasus selebriti biasa, tapi seperti sebuah fenomena gunung es. Ini adalah bagian kecil saja, menurut beliau banyak ketidakadilan terjadi di Thailand,” kata Anjas.
Anjas mengatakan, kondisi di sana tak ubahnya dengan di Indonesia khususnya dalam upaya penegakkan hukum.
“Kita juga banyak enggak berbeda jauh. Banyak kasus di Indonesia juga yang kesannya banyak bukti tapi enggak bisa terwujud dengan dugaan ada orang-orang kuat, ya kurang lebih samalah,” ucap Anjas lagi.
Namun ia yakin semua itu hanyalah tindakan para oknum yang memang berperilaku tidak baik.
Dan Anjas yakin masih banyak penegak hukum yang memang memiliki idealisme tinggi dalam mewujudkan keadilan saat menjalani tugasnya.
“So, kita enggak boleh skeptis walaupun kita tidak bisa menutup mata, memang ada sejumlah oknum-oknum tersebut baik di Thailand maupun di Indonesia,” ujar Anjas.
Bang Jack
Kredibilitas Bang Jack juga dipertanyakan oleh sebagian masyarakat negara Gajah Putih tersebut.
Padahal dia ikut aktif membantu dalam mengumpulkan bukti-bukti termasuk video CCTV berdurasi 16 menit terkait kematian Tangmo Nida.
Namun ada juga masyarakat dan pengamat yang mengatakan, sejahat-jahatnya Bang Jack apa sih yang dinginkan dari dia dalam mengungkap kematian Tangmo Nida ini.
“Panjat sosial (pansos), pengen terkenal? Itu jauh lebih baik dibandingkan dengan politisi yang ingin ikut campur dalam kasus ini,” tutur Anjas.
Politisi, lanjut dia, jika ikut campur dalam pengungkapan kematian Tangmo Nida itu tujuannya lebih besar dan merugikan masyarakat umum.
“Tapi kalau Bang Jack, jika benar tujuan dia pengen terkenal, tapi itu tidak menyakiti banyak orang,” ujar Anjas lagi.***
