Network
DESKJABAR- Kasus Tangmo Nida meninggal di Sungai Chao Phraya saat naik speedboat di Bangkok Thailand masih menjadi misteri dan netizen pun masih ingin mendengar akhir dari kasus ini.
Kasus Tangmo Nida yang tenggelam di Sungai Chao Phraya tersebut penuh dengan kejanggalan salah satunya Sidik Jari sehingga polisi Thailand yang tadinya sudah menyimpulkan kecelakaan dan kini membuka kembali kasusnya.
Salah satu kejanggalan kasus Tangmo Nida meninggal adalah soal Sidik Jari yang ternyata tidak diamankan terlebih dahulu oleh kepolisian Thailand saat kejadian tenggelam di Sungai Chao Phraya pada 24 Februari 2022 lalu.
Baca Juga: Begini Hasil Otopsi Ulang Jenazah Tangmo Nida, Ternyata Luka Ini Muncul Sebelum Jatuh dari Speedboat
Hal tersebut dikupas tuntas oleh Dosen Chulalongkorn University Bangkok Thailand, Anjas Asmara dalam segmen analisa yang diunggah dalam akun Youtube Anjas di Thailand dengan judul "TAK BISA B0HONG, JEJAK TANGMO NIDA DI PAHA & PAKAIAN SAND ?? Part 38".
Dalam analisanya Anjas menyoroti soal Sidik Jari dan kain putih saat Tangmo Nida kecelakaan.
Menurut Anjas memang isu sidik jari ini terus ramai mencuiat sehubungan keteledoran polisi Thailand yang tidak langsung saat itu mengamankan barang bukti berupa Sidik Jari.
Pengacara keluarga Tangmo Nida pun terus mempertanyakan soal Sidik Jari tersebut.
Menurut Anjas kalau seandainya dari kesaksian kronologi kejadian dari 5 teman Tangmo Nida saat di speedboat yakni, Tanupat Lerttaweewit (pemilik speedboat), Phaiboon Trikanjananun, Nitas Kiratisoothisathorn, Idsarin Juthasuksawat atau Gatick (manajer Tangmo) dan Wisapat Manomairat yang menyebut Tangmo Nida terjatuh saat akan buah air kecil.
