Buka KTT G20 Presidensi Jokowi Minta Ini Kepada Negara Maju Sebagai Solusi Masalah Kesehatan

15 November 2022, 17:00 WIB
Presiden Jokowi membuka KTT G20 di Bali yang dihadiri oleh 17 pimpinan negara anggota G20 selama dua hari. /

 

DESKJABAR- Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 resmi di buka oleh Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi pada Selasa 15 November 2022 di Nusa Dua Bali.

Presiden Jokowi menekankan pentingnya kerjasama dari semua negara anggota G20 dalam menyelesaikan kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan.

KTT G20 yang dilaksanakan di Bali dihadiri oleh 17 pimpinan negara dari 19 Negara yang menjadi anggota G20.

Baca Juga: Cara Mengetahui Wanita Perawan, Kaum Adam Jangan Gagal Paham

Dan Indonesia sejak Desember 2021 lalu memegang kekuatan sebagai Presidensi G20 atau pemimpin di G20.

Sehingga Indonesia memiliki peran yang lebih besar dalam upaya pemilihan ekonomi global dan juga masalah kesehatan di berbagai negara pasca terjadinya pandemi.

Di hadapan 17 pimpinan negara anggota G20 yang hadir di Nusa Dua Bali, Jokowi mengajak semua negara anggota G20 bekerjasama mengatasi kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan.

"Kesenjangan kapasitas kesehatan tidak dapat dibiarkan. Negara berkembang perlu kemitraan yang memberdayakan," kata Jokowi dilansir dari Antara Selasa 15 November 2022.

Baca Juga: KABAR GEMBIRA TOL GETACI, PT Waskita Karya Tegaskan Proses Pembangunan Terus Berjalan: INI DAFTAR DESA DILALUI

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta negara maju bisa menempatkan negara berkembang bagian dari solusi dala menyelesaikan persoalan kesehatan.

Kata Jokowi dalam KTT G20, negara berkembang harus menjadi bagian rantai pasok kesehatan global termasuk di dalamnya pusat manufaktur dan riset.

Menurut Jokowi kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan bisa ditekan jika negara maju anggota G20 meningkatkan investasi sektor kesehatan di negara berkembang.

Baca Juga: Pemilik Weton Senin Pon dan Rabu Legi akan Mengalami Hujan Rezeki di Tahun 2023, Menurut Primbon Jawa

Selain itu juga para pemilik modal bisa meningkatkan investasi di bidang kesehatan di negara negara berkembang yang menjadi anggota G20.

Jokowi juga menekankan pentingnya kerjasama riset dan transfer teknologi dengan negara berkembang yang dilakukan oleh negara maju dalam menekan kesenjangan kapasitas di sektor kesehatan.

Juga akses bahan baku produksi untuk negara berkembang diperluas, termasuk skema pemerataan vaksin harus diperluas pada semua solusi kesehatan.

Baca Juga: 10 Ciri Kucing Sehat dan Bahagia, Salah Satunya Diperlihatkan oleh Matanya

Pemerataan vaksin atau juga disebut TRIPS, Trade, Related Aspect of Intellectual Properti Right Waiver merupakan skema pemerataan vaksin yang diusulkan oleh India dan Afrika Selatan dalam pertemuan WTO 2 Oktober 2020 lalu.

Dalam pertemuan G20 tersebut Presidensi Jokowi ingin memanfaatkan momentum kepemimpinan Indonesia di G20 untuk memperluas penerapan TRIPS WIver untuk menangani masalah kesehatan yang lain.

Jadi tidak hanya dibatasi dalam penanganan COVID-19 saja tetapi jiga pada kesehatan lainya, karena dunia saat ini tengah menghadapi berbagai ancaman kesehatan.

Baca Juga: Resep Anti Gagal, Membuat Tumis Asin Jambal Roti yang Lebih Enak Daripada Daging Ayam, Lezat, Pedas, Gurih

Dalam kesempatan itu juga presiden Jokowi mengatakan bahwa dunia tidak boleh mengulang kesalahan saat terjadi pandemi COVID-19.

Pandemi yang melanda hampir semua negara kata presiden Jokowi sebagai perjalanan berharga untuk menyiapkan dunia dari darurat kesehatan global.

"Never again (jangan terulang lagi) harus menjadi mantra kita bersama," kata Presiden Jokowi di KTT G20.

KTT G20 sendiri akan berlangsung selama dua hari dan membahas isu strategis yang tengah melanda dunia saat ini. Masalah energi, kesehatan dan juga masalah transformasi digital.***

Editor: Samuel Lantu

Tags

Terkini

Terpopuler