Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Mati Tentara Israel, Begini Ungkapan Sekjen PBB

12 Mei 2022, 17:19 WIB
Seorang jurnalis Lebanon memegang foto reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh, yang terbunuh dalam serangan Israel di Jenin di Tepi Barat yang diduduki, untuk mengekspresikan solidaritas, di depan gedung PBB di Beirut, Lebanon, 11 Mei 2022 /ANTARA/Reuters/ Mohamed Azakir/

DESKJABAR - Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh tewas setelah ditembak mati oleh tentara Israel pada dini hari, belum lama ini, di Tepi Barat, saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres syok atas kematian jurnalis Al Jazeera yang ditembak mati tentara Israel tersebut.

Hal itu diungkapkan, wakil juru bicaranya Farhan Haq pada Rabu, 11 Mei 2022 kemarin.

"Sekjen terkejut atas kematian Shireen Abu Akleh, reporter Palestina-Amerika untuk stasiun TV Al Jazeera, yang ditembak mati pada dini hari saat meliput operasi pasukan keamanan Israel di Jenin di wilayah pendudukan Tepi Barat," kata jubir Haq dalam pernyataan seperti dikutip Antara dari sumber Xinhua, Kamis, 12 Mei 2022.

Baca Juga: Ada Ular Gaib Panjang 4 Km, Buaya Putih dan Ikan Mas Sebesar Pintu: MISTERI MISTIS Waduk Jatigede Sumedang

Baca Juga: AKHIR KASUS SUBANG: Terbongkar Pelaku Berlindung di Balik Isu Banpol, Yosef Pun Siap Laporkan Danu

Jubir Haq menyebutkan, Guterres menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Abu Akleh dan berharap rekannya sesama reporter yang terluka dalam insiden itu, Ali Samoudi, segera pulih.

Sepeti diketahui, Selain Shireen, seorang jurnalis pria Al Jazeera juga kena tembakan di bagian punggung.

Beruntungnya, ia selamat dan masih dalam perawatan.

Selain itu, Guteres juga mendesak otoritas terkait dalam melakukan penyelidikan independen dan transparan atas kasus ini.

Ia ingin memastikan bahwa bahwa mereka yang bertanggung jawab atas insiden ini dapat diseret ke pengadilan.

"Sekjen mengecam semua serangan dan pembunuhan terhadap jurnalis dan menekankan bahwa jurnalis tidak boleh menjadi target kekerasan. Pekerja media harus bertugas secara bebas dan tanpa kekerasan, intimidasi atau tanpa rasa takut menjadi target," jelasnya.

"Sekjen kembali menegaskan pandangannya bahwa kebebasan pers sangat penting untuk perdamaian, keadilan, pembangunan berkelanjutan dan HAM," tulis pernyataan tersebut menambahkan. ***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler