Gempa di Jepang 7,3 M, Warga Indonesia Semua Selamat, Ada Kereta Shinkansen Keluar Rel

17 Maret 2022, 13:43 WIB
Wilayah Tokyo gelap gulita akibat gempa Fukushima Rabu 16 Maret 2022 malam /Reuters/Issei Kato/

DESKJABAR – Terjadinya gempa magnitudo 7,3 di Jepang timur, sejauh ini orang-orang Indonesia rata-rata selamat, bahkan dikabarkan ada kereta Shinkansen keluar rel

Gempa yang melanda Fukushima, Jepang terjadi pada Rabu, 16 Maret 2022 malam, dan dikabarkan berpotensi tsunami.

Kantor berita Reuters memberitakan, pada Rabu, 16 Maret 20202 malam, kawasan timur dilanda gempa magnitude 7,3. Pusat gempa diketahui berada di laut pantai Fukushima.

Baca Juga: Peringati Hari Angklung Sedunia 2021, KBRI Tokyo Luncurkan Angklung Kayu Pertama di Dunia

Salah seorang pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo, Andri Sumaryadi, yang dikonfimasi DeskJabar, Kamis, 17 Maret 2022, menyebutkan, sejauh ini orang-orang Indonesia di Jepang kondisinya baik-baik saja dan tidak ada yang mengalami terluka karena gempa itu.

Disebutkan, di Jepang ada sekitar 67.000 Warga Negara Indonesia, dengan aneka profesi, mulai pelajar, tenaga magang, pekerja teknis, tenaga ahli, perawat, peneliti, instruktur, ahli kesehatan, jurnalis, aktivitas keagamaan, artis, profesor, manajer bisnis, profesi akuntan, orang liburan, keluarga, dll.

Andri Sumaryadi mengatakan, bahwa gempa itu terjadi di Perfektur Miyagi.

Baca Juga: KASUS SUBANG SEGERA TERUNGKAP, Ada Saksi Terus Dipantau Polisi, Pembunuhan Jalancagak

Bahkan, menurut Andri Sumaryadi, ada kereta cepat Tohoku Shinkansen keluar rel, sampai saat ini belum normal karena perbaikannya memakan waktu cukup lama. Dari 17 gerbong pada suatu rangkaian, yang keluar dari gerbong adalah 16 gerbong

“Nama shinkansennya yang keluar rel tersebut adalah Yamabiko 223,” ujar Andri Sumaryadi.

Lokasi keluar jalur kereta Shinkansen Yamabiko 223 tersebut adalah antara Stasiun Fukushima dengan Stasiun Shiroishizao
 
Pada beberapa tempat lain juga ada yang masih belum normal seperti misalnya di antara setasiun Nasushiohara dengan Stasiun Morioka, disitu masih belum normal sampai saat ini.
 
 
Baca Juga: KBRI Tokyo Jajaki Kembangkan Budidaya Tomat Beringin Asal Jepang, Peluang Baru Usaha Pertanian Indonesia   
 
Akibat gempa tersebut, disebutkan Andri Sumaryadi, sebanyak 8.700 rumah di Fukushima dan Iwate mengalami kerusakan pipa air sehingga tidak ada air

 

Gempa Fukushima Jepang sangat dahsyat berkekuatan magnitudo 7,3 mengguncang perairan timur laut Jepang pada Rabu malam. Peringatan dini Tsunami pun dikeluarkan.

Gempa Tsunami Jepang tersebut mengakibatkan listrik padam dan terjadi kerusakan parah. Alamar peringatan dini Tsunami berdering.

Baca Juga: Perkebunan, Perang Rusia vs Ukraina, Ekspor Kopi Jawa Barat Tetap Bagus ke Banyak Negara

Menurut keterangan Badan Meteorologi Jepang (JMA), dikutip Antara, gempa tsunami Fukushima Jepang itu titik gempa berpusat di kedalaman 60 kilometer di bawah permukaan laut dengan jarak 57 kilometer dari pantai.

Lokasi itu merupakan daerah yang pernah dihantam gempa bermagnitudo 9 pada 11 tahun lalu yang mengakibatkan kerusakan pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.

Gempa pada Rabu berada pada 6 dalam skala intensitas guncangan di beberapa daerah--terlalu kuat bagi orang untuk tetap dapat berdiri--dan menggetarkan sejumlah bangunan di ibu kota Tokyo.

 Baca Juga: Hantu Rambut Panjang di Rumah, Inilah Jin Setan Dimaksud dan Cara Mengusir, Ustadz Adi Hidayat Menyebutkan

JMA juga menerbitkan peringatan tsunami setinggi 1 meter. Sementara media penyiaran Jepang, NHK, melaporkan gelombang tsunami setinggi 20 sentimeter terjadi di beberapa tempat.

Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pemerintah Jepang tengah menghitung kerusakan akibat gempa yang mengguncang sebagian besar kawasan di negara itu.

Perusahaan Listrik Tokyo (Tepco) mengatakan sekitar dua juta rumah tangga tidak mendapatkan aliran listrik, termasuk 700 ribu warga Tokyo. Menurut NHK, Tepco juga telah memeriksa kondisi reaktor nuklir di Fukushima dan PLTN lain. ***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Reuters Wawancara Antara

Tags

Terkini

Terpopuler