Lebih Seram! Film Horor 'Para Betina Pengikut Iblis 2' Mulai Tayang 28 Maret 2024

- 27 Maret 2024, 09:00 WIB
Sutradara Rako Prijanto (kanan) bersama ketiga pemeran utama film horor "Para Betina Pengikut Iblis 2". Mawar De Jongh, Hanggini, dan Sara Fajira saat acara "media briefing" di kantor Falcon Pictures, Jakarta beberapa waktu lalu.
Sutradara Rako Prijanto (kanan) bersama ketiga pemeran utama film horor "Para Betina Pengikut Iblis 2". Mawar De Jongh, Hanggini, dan Sara Fajira saat acara "media briefing" di kantor Falcon Pictures, Jakarta beberapa waktu lalu. /ANTARA/Rizka Khaerunnisa/

 

DESKJABAR - Satu lagi film bergere horor akan meramaikan dunia sinema Indonesia. Film horor berjudul "Para Betina Pengikut Iblis 2" yang merupakan sekuel dari "Para Betina Pengikut Iblis" (2023) ini melanjutkan cerita tentang Sumi (Mawar de Jongh), yang dihantui trauma setelah mengalami peristiwa mengerikan dan berusaha hidup normal.

Film Para Betina Pengikut Iblis 2 garapan Sutradara Rako Prijanto dan diproduksi oleh Max Pictures ini akan  ditayangkan di bioskop Indonesia mulai besok Kamis 28 Maret 2024.

"Di film 'Para Betina Pengikut Iblis 2' ini saya ingin menjelajahi lebih dalam sisi kelam dari manusia. Bagaimana manusia melakukan balas dendam dapat mengubah seseorang menjadi monster," kata sang sutradara Rako Prijanto dikutip dari Antara, Rabu 27 Maret 2024.

Dalam film "Para Betina Pengikut Iblis Part 2", tutur Rako, Sumi berusaha untuk membebaskan diri dari teror iblis dan dalam perjalanannya bertemu dengan Asih (Sara Fajira) dan Sari (Hanggini), yang juga punya pengalaman kelam.

Baca Juga: Kemenangan Indonesia Atas Vietnam Makan Korban, Phillipe Troussier Dipecat

Baca Juga: Hajar Vietnam 2 Kali, Begini Peluang Indonesia Lolos ke Putaran 3 Piala Dunia 2026

Pemeran Sumi dalam Para Betina Pengikut Iblis 2m Mawar de Jongh mengatakan bahwa karakter yang dia mainkan dalam film kedua lebih sadis dibandingkan pada film pertama.

"Karakter Sumi di film 'Para Betina Pengikut Iblis 2' akan lebih sadis dari sebelumnya. Meski begitu, aku merasa tidak ada permasalahan yang serius juga dari karakter aku ini karena memang setelah selesai adegannya, (aku) sudah kembali jadi Mawar," katanya.

Pemeran lainnya yakni Sara Fajira juga menceritakan upayanya mendalami karakter Asih yang lebih gila dari dua karakter lainnya, termasuk di antaranya dengan berdiskusi dengan sutradara.

"Ternyata Asih ini memang karakternya lebih gila dari dua betina lainnya, dia akan melakukan apa saja dan menghalalkan segala cara buat melakukan apapun," katanya.

Selain Mawar De Jongh, Sara Fajira, dan Hanggini, aktor Adipati Dolken dan Gusti Rayhan juga berperan dalam film "Para Betina Pengikut Iblis 2".

Alasan  pilih judul "Para Betina Pengikut Iblis"

Sebelumnya, sutradara Rako Prijanto mengungkap alasan di balik pemilihan judul untuk film horor “Para Betina Pengikut Iblis”, terutama terkait dengan diksi "betina" yang disematkan pada judul tersebut.

Baca Juga: Film Glenn Fredly The Movie Segera Tayang, Perjalanan Karir dan Kisah Cinta Glenn Fredly yang Penuh Haru

"Ini jawaban pribadi saya, ya. Saya itu nggak tega menggunakan kata 'perempuan' menjadi pengikut iblis. Saya, kok, nggak tega. Karena menurut saya, perempuan itu harus kita hormati, harus kita sayangi, harus mempunyai rasa humanis yang tinggi, berakhlak baik yang nggak mungkin dipengaruhi oleh iblis," kata Rako saat media briefing di Jakarta beberapa waktu lalu.

Dalam konteks karya seni, menurut Rako, tidak ada batasan untuk menggunakan diksi tertentu. Diksi "betina" bukan semata-mata menyamakan perempuan dengan binatang. Selain itu, pemilihan diksi "betina" pada judul, bagi Rako, turut merepresentasikan karakter yang ditampilkan di dalam film.

"Intinya adalah bahwa para betina pengikut iblis ini adalah judul yang paling tepat untuk menggambarkan karakter di film ini sekaligus juga puitik," kata dia.

“Para Betina Pengikut Iblis” mengikuti tiga perempuan ingin membalas dendam dan rela menggadaikan dirinya untuk bersekutu dengan iblis. Sumi (diperankan oleh Mawar De Jongh) yang tinggal seorang diri harus mengurus ayahnya yang sakit. Untuk membiayai hidupnya, dia berjualan gulai dari daging manusia.

Baca Juga: Siapa Sabato De Sarno? Gucci Menjawab dengan Merilis Film Dokumenter Berdurasi 20 Menit

Sementara itu, Sari (diperankan oleh Hanggini) kembali menjadi dukun santet karena adiknya dibunuh dan mayatnya hilang dari kuburan. Dengan penuh dendam, Sari meneror warga kampung. Demi bertahan, para perempuan ini pun bersekutu dengan iblis.

Untuk inspirasi pembuatan cerita, Rako mengatakan dirinya terinspirasi dari tiga surah dalam Alquran, yaitu An-Nas, Al-Imran ayat 17, dan Al-Humazah. Ketiga karakter perempuan tersebut, kata Rako, mencerminkan pesan dari masing-masing surah. Dalam penulisan cerita, Rako dibantu dengan Anggoro Saronto.

"Di balik judul yang mungkin sangat sadis ini, tersirat sebuah pesan-pesan yang ingin saya sampaikan kepada para penonton di Indonesia," ujar dia.***

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x