DESKJABAR – Tidak sedikit grup band di Indonesia yang personilnya berasal dari sekolah maupun kampus yang sama. Seperti nama Trio Libels adalah salah satu grup band yang lahir dari bangku SMA yang sama yakni SMA 15 Jakarta.
Sedangkan nama White Shoes and The Couples Company, The Upstairs adalah nama grup band yang muncul karena personilnya berasal dari kampus yang sama yakni Kampus IKJ. Yang tak kalah banyak adalah grup band yang lahir dari Kampus Universitas Indonesia.
Grup band ini memang lahir sejak para personil band ini berkuliah di Universitas Indonesia dan tak dinyana eksistensi mereka tak hanya membuat harum nama Universitas Indonesia, namun nama Indonesia bahkan mancanegara.
Berikut ini grup band yang dilahirkan dari kampus Universitas Indonesia :
1.Chaseiro
Dibentuk pada akhir tahun 1970 an, nama Chaseiro merupakan akronim dari nama para personil grup Fusion Jazz yakni Chandra Darusman (vokal, keyboard), (alm) Helmi Elzar Indrakesuma (vokal), Aswin Sastrowardoyo (vokal, gitar), Edwin Hudioro (flute), Irwan B. Indrakesuma (vokal), Rizali Wilmar Indrakesuma (vokal, bass), dan Omen Norman Sonisontani (vokal).
Grup band yang lahir dari beberapa fakultas di Universitas Indonesia seperti Kedokteran dan Ilmu Sosial ini memulai karirnya dari sebuah kompetisi vokal grup Radio Amigos pada tahun 1978.
Selama karirnya mereka telah merekam empat album yang boleh dibilang sukses dalam penjualan seperti album “Pemuda” (1979), album “Bila” (1979), album “Vol 3” (1981) dan album “Ceria” (1982).
Berkiprah dalam waktu yang pendek di blantika musik Jazz Indonesia karena masing-masing personil sibuk dengan pekerjaannya masing-masing. Chaseiro memutuskan rehat dari ingar bingar panggung musik.
Kerinduan mereka berkumpul setelah sekian lama tak bertemu menghasilkan beberapa album reuni diantaranya album “Persembahan” (2001), album “Retro” (2011) dan album “Retro 2” (2014).
Adalah Chandra Darusman salah satu frontman grup Chaseiro yang menginisiasi lahirnya New Chaseiro yang merupakan metamorfosis dari Chaseiro All Stars. Mereka telah merilis mini album bertajuk “New Chaseiro”.
2.Makara Band
Lahir di era musik Indonesia 1980 an, nama Makara Band dikenal di kalangan Kampus Universitas Indonesia.
Gejolak anak muda yang menyerukan ungkap protes melalui karya lagu di lingkungan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini dipanggungkan dalam balutan musik Art Rock dan Progresif Rock yang boleh dibilang masih langka di Indonesia kala itu.
Kesuksesan Makara Band membumikan lagu “Laron-laron” yang bercerita tentang kehidupan kaum urban mengangkat popularitas Harry Moekti seorang rocker asal Cimahi ke pentas nasional.
Baca Juga: HADIRILAH ! Launching Gebyar Bazar UMKM kota Bogor, Produk Unggulan Hadir Disini!
Makara Band sukses mengapungkan album “Laron-laron” dengan lagu andalan “Laron-Laron”, “Rosita”, “Sangkakala”, “Ronta Jiwa”, “Fabel” dan “Di dunia Angan-angan”.
Personil Makara Band pada awal terbentuknya adalah Andi Julias Drummer (wafat tahun 2016), Januar Irawan - Basis (wafat tahun 2011), Harry Moekti - Vokalis (wafat tahun 2018), dan Agus Anhar - Gitaris (wafat tahun 2020).
Seperti juga Chaseiro, Makara masih eksis hingga sekarang dengan formasi baru mereka yang salah satunya adalah dihadirkannya drummer senior Budhy Haryono.
Baca Juga: Warga Tasikmalaya Tertipu Bisnis Kecantikan Rp2,7 M, Pelakunya 2 Pasangan Suami Istri
Selain dua nama diatas, Universitas Indonesia pernah juga “melahirkan” grup band kenamaan lainnya seperti Solid 80 (dibentuk pada tahun 1980), grup band yang intens mengcover lagu dari grup band Inggris “Queen” dan grup band yang kerap menuliskan karya puitisasi kedalam lagu-lagu mereka bernama “Payung Teduh”.
Kekuatan lirik dan suara khas vokalis mereka Mohammad Istiqamah Djamad atau karib dipanggil Is ini menjadikan grup Payung Teduh banyak disukai pecinta musik Indonesia. ***