Jaring Wisman dari Eropa, Expo Khusus Desa Wisata diadakan di Belanda

- 20 Juni 2023, 06:31 WIB
Jaring Wisman Eropa, Expo Desa Wisata Digelar di Belanda
Jaring Wisman Eropa, Expo Desa Wisata Digelar di Belanda /




DESKJABAR - Saat ini banyak wisatawan dari mancanegara ingin melakukan perjalanan dan hidup seperti penduduk setempat, berbaur dalam budaya, tradisi, dan bahasa suatu destinasi. Dari kehadiran wisatawan ini, dapat menumbuhkembangkan desa wisata dengan basis ekonomi kreatif yang diharapkan mampu mengangkat identitas lokal.

Hasil riset pasar yang dikutip dari Centre for the Promotion of Imports from developing countries menyebutkan, orang Eropa juga cenderung menghabiskan uang rata-rata sekitar  2.000 euro atau sekitar Rp 33 juta untuk liburan musim panas mereka. Mereka memilih untuk menikmati homestay, mendukung bisnis lokal dan masyarakat setempat yang dikunjungi.

"Telah terjadi pergeseran menuju ingin melihat sisi 'nyata' dari tujuan yang mereka kunjungi. Wisatawan banyak mendatangi Desa Wisata, menikmati kehidupan masyarakatnya, alamnya yang hijau, budayanya. Mereka belajar tentang lingkungan dengan  meminimalkan dampak negatif dan, berkontribusi secara finansial atau lainnya atau biasa disebut sebagai eko wisata," ujar Myra Sari, CEO Negeriku dalam jumpa pers "Discovering The Magnificence of Indonesia Expo", di Menara Kadin, Jakarta, Senin 19 Juni 2023.

Baca Juga: TOL Getaci Prioritas Sampai Ciamis, Akankah Usulan Penambahan Exit Tol di Kabupaten Tasikmalaya Disetujui?

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan untuk ekowisata telah berkembang pesat. Sektor ekowisata dianggap sebagai segmen dengan pertumbuhan tercepat di dalamnya industri pariwisata dunia. Sejak awal 1990-an, segmen tersebut telah tumbuh sebesar 20-34% per tahun, sementara industri pariwisata secara keseluruhan telah tumbuh hanya 4,3% per tahun.

Terkait hal itu,  Negeriku, organisasi yang berbasis di Belanda, akan menggelar pameran Desa Wisata dan UMKM Indonesia di Belanda bertajuk "Discovering The Magnificence of Indonesia Expo" dengan tema Promoting Green Tourism Villages and Small to Medium Enterprises in Europe.

Acara ini bagian dari memasarkan pariwisata Indonesia sebagai salah satu destinasi utama di kawasan Asia Tenggara untuk pasar Eropa. Sekaligus mensupport program-program wisata pemberdayaan masyarakat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Rencananya akan dihadiri oleh tokoh masyarakat, pelaku budaya daerah, tour operator, dan perwakilan daerah sehingga dapat memberikan gambaran desa wisata kepada calon wisatawan dan menjadi jendela utama Pariwisata Indonesia bagi penduduk di 19 negara di Eropa.

"Pameran pertama di Eropa yang fokus ke Desa wisata atau targetnya membantu mempromosikan Desa wisata di pasar Eropa dan memotivasi Desa wisata Indonesia naik kelas ke tingkat dunia, kenapa di Belanda karena turis Belanda adalah salah satu turis Eropa yang paling banyak melakukan perjalanan ke desa-desa wisata atau community based tourism," katanya.

Deputi Pemasaran Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Kabaparekraf Ni Made Ayu Martini mengatakan,  pameran wisata ini juga untuk salah satu cara mendongkrak jumlah wisatawan manca negara (wisman) ke Indonesia.

Tahun 2023 ini target wisman ke Indonesia diperkirakan mencapai 8,5 juta kunjungan. Sementara jumlah wisman dari Januari- April 2023 sudah mencapai 1,32 juta kunjungan.

Dijelaskan, Indonesia memiliki 74 ribu desa. Namun dari jumlah tersebut baru ada sekitar 4.000 desa wisata. Untuk itu, Martini mengajak semua pihat untuk turut serta mengembang desa di berbagai daerah untuk bisa menjadi desa wisata.

Baca Juga: UJI Coba Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 300 Kilometer per Jam, Target Selanjutnya Kecepatan 385 Km per Jam

“Kemenparekraf pada tahun 2021 menyelenggarakan Anugrah Desa Wisata Indonesia/ADWI) yang terpilih sekitar 50 desa wisata dengan berbagai kriteria. Di Indonesia saat ini ada sekitar 4.000 desa wisata di Indonesia ,” tegasnya.

Menurut dia, desa wisata bisa menjadi pilar penting perekonomian dan kesejahteraan masyarakat, karena langsung ke masyarakat. Dipaparkan, pihaknya ingin desa wisata bisa dinikmati oleh turis asing. Untuk itu desa wisata harus melakukan inovasi, adaptasi dan kolaborasi.

Duta Besar Indonesia di Belanda, Mayerfas mengatakan, dengan jumlah wisman dari Belanda ke Indonesia pada tahun 2022 sekitar 120 ribu kunjungan. Jumlah ini lebih rendah bila dibandingkan dengan sebelum terjadi pandemi covid -19 yang mencapai 200 ribu kunjungan.

Namun hingga Januari -April 2023 jumlah Wisman dari Belanda ke Indonesia sudah mencapai 50 ribu kunjungan, atau meningkat 600 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2022. “Tahun 2022, hampir 2 juta warga Eropa yang berkunjung ke Indonesia. Tapi Belanda menempati urutan ke 4 setelah Inggris, Prancis dan Jerman,” tegasnya.

Pameran Desa Wisata di Belanda ini akan berlangsung di Amsterdam, Belanda, pada 24 - 26 November 2023. Nantinya akan diisi oleh 50 booth yang berisi gambaran desa wisata, makanan, handicraft, pakaian dan produksi UKM  Indonesia.

Baca Juga: PEMKOT Bandung Kembali Gelar Pasar Kreatif Selama 2 Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya

Ditampilkan juga beragam acara hiburan, seperti pertunjukan tarian tradisional Indonesia, musik-musik tradisional Indonesia yang akan dimainkan oleh pelajar Eropa dan Indonesia di Eropa. Expo khusus desa wisata ini adalah bagian kebijakan dan himbauan Presiden Indonesia Joko Widodo dalam memajukan sektor pariwisata di Indonesia dan berharap dapat diadakan setiap tahun dan masuk menjadi agenda rutin kementrian pariwisata dan UNWTO.***

Editor: Yedi Supriadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x