Sosok Nyentrik Freddy Tamaela, Vokalis Cockpit Band, Phill Collins Indonesia, Kerap Membawakan Lagu Genesis

- 6 Maret 2023, 22:13 WIB
Sosok penyanyi nyentrik Freddy Tamaela yang diberi gelar Phill Collins
Sosok penyanyi nyentrik Freddy Tamaela yang diberi gelar Phill Collins /

DESKJABAR -  Ketika musik rock mewarnai belantika musik Indonesia pada dekade 1980 an, nama Freddy Tamaela menjadi salah satu penyanyi yang diperhitungkan. 

Sebagai front man dari grup rock Cockpit yang dibangunnya bersama Yaya Moektio, Oding Nasution, Roni Harahap dan Harry Minggoes sosok Freddy menjadi demikian penting di grup ini.

Tatkala grup Cockpit memfokuskan diri menjadi grup band tribute to Genesis, band rock progresif dari Inggris yang didalamnya terdapat Phill Collins, Freddy diidentikan dengan figur penyanyi Genesis yang pada era Peter Gabriel duduk di posisi drum. 

Terlahir dengan nama lengkap Frederick Tamaela, penyanyi lagu hits “Ratna Sari Dewi” ini kerap tampil dengan aksi panggung yang nyentrik. 

Rambut panjang dikepang yang kadang diberi aksesoris kacamata menjadi ciri khas penampilannya dan menjadikan sebuah tontonan menarik bagi para penggila grup band Cockpit. 

Suara Freddy yang tinggi dan renyah menjadi nilai tambah dari penyanyi kelahiran Belanda 7 September 1950.

Freddy Tamaela, seibarat Phill Collins, aksi panggungnya mampu menyihir penonton dan menyeruakan aura musik rock progresif yang pada tahun-tahun itu bisa dibilang sangat jarang penganutnya.

Sebelum dikenal identik dengan grup band Cockpit, Freddy Tamaela pernah mendirikan subah band bernama Batara Band bersama Yaya Moektio,Oding Nasution, Harry Minggoes dan Debby Nasution.

Idealis bermusik meraka menjadi akar pergeseran tubuh pada band Batara hingga melahirkan grup band Cockpit yang beranggotakan personil Yaya (drums), Oding (gitar), Roni Harahap (keyboard) dan Harry Minggoes (bass).

Dengan suara seksi yang dimiliki Freddy Tamaela, Cockpit berhasil membuat generasi X atau generasi 80-an terbius dengan karyanya. Pantaslah jika literasi musik tentang grup band ini banyak dipelajari pecinta musik Indonesia. 

Kembali ke Freddy Tamaela, sosok nyentrik yang dianggap sebagai  impersonator Genesis, vokalis ini sesungguhnya bukanlah orang baru dalam dunia musik negeri ini.

Di tahun 70-an, Freddy juga pernah menekuni dunia sepakbola dan telah tergabung dalam The ATS Group, band asal Bogor.

ATS adalah singkatan dari Lapangan Udara Atang Senjaya Bogor. Di band yang didukung Zulkarnain (gitar), Sugiman (bas), Saaf (drum) dan Gempul Bertajaya (saxophone, biola), Freddy tampil sebagai vokalis dan peniup harmonika.

Freddy Tamaela pernah juga bergabung dalam band Jaguar sebagai vokalis. Saat itu Freddy masih naik turun dari  satu panggung pertunjukan hingga ke klab-klab malam dengan membawakan lagu dari berbagai genre.

Tidak hanya itu, Freddy sempat tergabung dalam kelompok Abadi Soesman Jazz Band yang dimotori gitaris/ kibordis Abadi Soesman pada tahun 1979an.

Album Jazz Jazz Masa Kini dirilisnya pada tahun 1981. Di album Jazz Masa Kini Freddy menyanyikan dua lagu diantaranya lagu The Rollies berjudul  “Hari Hari”

Diluar grup band Cockpit, Freddy Tamaela punya band lain seperti Next Band dan FOM.

Sebelum namanya muncul tatkala merilis album “Ratna Sari Dewi”, Freddy Tamaela
sempat  merilis album “Ambon Jazz Rock Reggae” pada tahun 1983.

Setahun kemudian Freddy Tamaela merilis album "Ratna Sari Dewi" dengan dukungan musik Ian Antono (gitar, bass, music director), Sam (keyboards), Uce Haryono (drums) dan Roni Harahap (keyboards). Album ini menghasilkan hits “Haruskah Kuberlari” dan “Ratna Sari Dewi.

Seakan ingin memperlihatkan eksistensinya, Freddy Tamaela merilis album “Tetangga” di bawah bendera perusahaan rekaman Billboard Indonesia, yang musiknya didukung penuh oleh seluruh personil Cockpit seperti Yaya Moektio (drums), Oding Nasution (gitar), Roni Harahap (keyboard) dan Raidy Noor (bass, gitar) serta tamu Gilang Ramadhan (drums) sebagai musisi tamu.

Sayang karir Freddy tidak lama, musisi nyentrik ini menghembuskan nafas terakhir pada tahun 1990 karena mengidap penyakit paru-paru. Namun karya-karya mendiang akan tetap dikenang para pecintanya sampai kapanpun. ***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x