Sebagai salah satu perkebunan tertua yang ada di Indonesia, di area De Karanganjar Koffieplantage bisa dijumpai bangunan-bangunan tua bergaya arsitektur zaman kolonial.
Beberapa di antara bangunan tua tersebut diubah menjadi museum yang merupakan salah satu daya tarik pariwisata yang ada di De Karanganjar Koffieplantage.
Selain museum, ada juga satu bangunan tua bernama Roemah Lodji yang sayang jika dilewatkan saat anda berkunjung ke
De Karanganjar Koffieplantage.
Kata “lodji” berasal dari kata “lodge” yang berarti “benteng”. Namun Roemah Lodji bukanlah benteng dalam arti umum.
Salah satu yang menarik adalah keberadaan kamar 806 yang didedikasikan untuk Presiden Sukarno yang pada tahun 1957 pernah datang dan beristirahat di kamar tersebut selama beberapa jam.
Penamaan museum “Herry Noegroho” diambil dari salah satu pemilik perkebunan ini yang pernah menjabat sebagai bupati Blitar selama 2.5 periode.
Koleksi pribadi Herry Noegroho, dan juga putranya Wima Brahmantya yang pernah menjadi ketua Dewan Kesenian Kabupaten Blitar merupakan koneksi terbanyak di museum ini.
Di dalam museum Herry Noegroho terdapat koleksi benda-benda pusaka milik leluhur, seperti Gong Mbah Gimbal yang sangat dikeramatkan.