Antenanya memilki panjang 2 Km merentang di antara celah Gunung Malabar dan Gunung Haruman.
Daya pancarannya adalah 2.400 KW (Ketika menggunakan mesin Arc Poulsen) dan 400 KW (dengan mesin Telefunken).
Kebutuhan listriknya dipasok dari sebuah pembangkit listrik yang khusus dibuat untuk itu di Pangalengan Kabupaten Bandung (sekarang bernama PLTA Lamajan).
Jarak komunikasi yang ditempuh ke Belanda adalah sejauh 12.000 KM. Sebuah jarak yang bahkan lebih jauh dari komunikasi yang pernah dilakukan oleh pelopor komunikasi telegrafi dalam sejarah dunia Guglilelmo Marconi untuk itulah cdvandt.
Org menyebut radio Malabar sebagai World’s Most Powerful Arc Transmiter Ever (pemancar Ark terbesar sedunia yang pernah ada).
Pendiri radio Malabar Dr. Cornelius Johannes de Groot – PK 1A (1883-19927) yang sekaligus menjadi Direktur pertama stasiun pemancar ini.
Semasa kepemimpinannya de Groot banyak melakukan experiment bagi kelancaran operasi radio Malabar, sesuatu yang ia sendiri sejak kecil gemar melakukannya dalam bidang amatir radio. Bukan sekedar hobi, ia pun menempuh jalur akademis
Gelar doktornya diperoleh setelah mempertahankan thesis dengan judul “De Invloed Van Het Tropisch Klimaat op de Radioberbinding” (The Influence of the Tropical Climate on the radio Connection).