Network
DESKJABAR – Polusi udara merupakan ancaman serius yang harus segera disikapi. Sebab, polusi udara di Indonesia memberikan dampak kesehatan dan ekonomi sosial.
Laporan organisasi kesehatan dunia (WHO), polusi udara yang terjadi di Indonesia juga telah mempersingkat harapan hidup rata-rata masyarakatnya hingga 2 tahun.
Bahkan laman aqli,epic.uchicago.edu melaporkan bahwa Jawa Barat adalah provinsi paling tercemar di Indonesia, di mana polusi partikulat memotong kehidupan 48 juta orang selama 4,1 tahun.
Banyak hal yang jadi penyebab polusi udara di Indonesia, tidak saja kebakaran hutan yang hampir sering terjadi setiap tahun di musim kemarau, tetapi juga penyebab polusi udara harian seperti polusi yang diakibatkan oleh transportasi.
Baca Juga: PENGHARGAAN Messi di PSG untuk Kedua Kalinya dalam Pekan Ini, Raih Penghargaan Champion of Champions
Sudah saatnya, tidak saja pemerintah sebagai pihak yang berkepentingan langsung untuk menjaga rakyatnya dari ancaman polusi udara, tetapi juga menggugah masyarakat untuk bertindak yang bisa berdampak pada pengurangan polusi udara.
<H2>Ancaman Serius Polusi Udara di Indonesia</H2>
Laman Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa polusi udara bisa berdampak pada gangguan saluran pernafasan, penyakit jantung, kanker berbagai organ tubuh, gangguan reproduksi dan hipertensi (tekanan darah tinggi).
Dari sisi ekonomi, Bank Dunia pernah melakukan studi yang melaporkan bahwa kerugian akibat polusi udara pada taun 2019 telah mengakibatkan kerugian ekonomi setara dengan 6,6 produk domestik bruto ekonomi global.
Tidak itu saja, Bank Dunia juga menyebutkan, polusi udara telah mengakibatkan mereka menurunkan angka harapan hidup sampai dengan 2,5 tahun.
Sementara itu laman AQLI (Air Quality Life Index) melapokan bahwa polusi udara di Indonesia pada tahun 2022 telah mempesingkat harapan hidup rata-rata masyarakatnya hingga 2 tahun.
Bahkan di beberapa wilayah dengan polusi udara yang cukup tinggi, telah mengakibatkan penurunan angka rata-rata harapan hidup lebih dari 6 tahun.
Baca Juga: Panenjoan Jatigede, Lokasi Favorit Wisata Sumedang Bagi Penyuka Selfie, Wisata Religi Hingga Kuliner
Yang lebih mengenaskan, dari laporan AQLI menyebutkan bahwa 91 persen dari 268 juta penduduk Indonesia tinggal di daerah dengan tingkat polusi partikulat rata-rata tahunan melebihi pedoman WHO.
Kota Jakarta yang dihuni oleh sekitar 11 juta penduduk, tingkat polusi partikulatnya sudah 6 kali lipat dari pendoman yang ditetapkan WHO.
Laporan juga menyebutkan, pada tahun 2022 Jawa Barat menjadi provinsi paling tercemar di Indonesia, di mana polusi partikulat memotong kehidupan 48 juta orang selama 4,1 tahun.
Sementara Kota Depok ditetapkan sebagai kota paling tercemar di Indonesia. Di kawasan ini, harapan hidup masyarakatnya menurun hingga 6,4 tahun.
<H2>Penyebab Polusi Udara di Indonesia</H2>
Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya polusi udara di Indonesia, baik yang bersifat musiman maupun harian.
Selain kendaraan atau transportasi, batu bara, aktifitas pabrik industri, pembakaran biomassa merupakan sumber polusi udara musiman yang intens di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Yang paling disorot global yang terjadi di Indonesia adalah kebakaran hutan dan lahan gambut di Pulau Sumatera dan Kalimantan dengan tujuan untuk membuka lahan perkebunan yang telah menimbulkan masalah asap tahunan.
Meskipun intensitas kebakaran dan titik panas bervariasi dari waktu ke waktu , berulangnya kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan ini setiap tahunnya telah menyebabkan ancaman serius bagi masyarakat sekitar karena mereka terpapar asap dalam jangka panjang.
Bayangkan saja di Palangkaraya (Kalimantan) dan Palembang (Sumatera) konsentrasi partikulat rata-rata dalam 10 tahun telah mencapai 3 kali lipat dari pedoman yang ditetapkan WHO.
Selain itu, kebakaran menciptakan polusi lintas batas dengan dampak yang sangat signifikan di negara-negara tetangga Indonesia yang terkena angin.
Jangan dilupakan juga penyebab polusi udara secara real time setiap harinya terutama di pagi hari adalah yang diakibatkan oleh kendaraan. Itu wajar karena di pagi hari saat orang-orang memulai pergi ke tempat bekerja dan sekolah mengakibatkan mobilisasi kendaraan cukup tinggi dalam waktu bersamaan.
Dan jangan anggap remeh pula polusi udara juga bisa terjadi di dalam ruangan atau rumah. Penyebab polusi udara adalah dari aktivitas atau peralatan yang melepaskan gas atau partikel ke udara.
Hal ini diperparah dengan sistem ventilasi rumah atau ruangan yang buruk serta tingkat suhu dan kelembapan tinggi yang meningkatkan konsentrasi polutan.
Jadi saatnya kita semua harus sadar dan bertindak untuk menurunkan tingkat polusi udara di sekitar kita. ***
