Mengapa Kucing Mencret, Apa Tanda Anabul Diare? Begini Cara Menanganinya

- 10 Desember 2022, 10:10 WIB
Kucing, terutama anak kucing sering mencret atau diare, apa sebabnya dan bagaimana menanganinya?
Kucing, terutama anak kucing sering mencret atau diare, apa sebabnya dan bagaimana menanganinya? /Ella Yuniaperdani/DeskJabar/

DESKJABAR - Kucing terkadang mengalami mencret atau diare, apalagi jika cuaca sedang hujan begini. Mengapa kucing bisa diare dan mencret?

Diare adalah tinja yang tidak berbentuk atau encer, kita biasa menyebutnya mencret. Dan biasanya jumlah feses dan frekuensinya juga meningkat.

Dilansir di laman vcahospitals.com, pada dasarnya diare bukanlah penyakit, melainkan merupakan tanda dari berbagai penyakit. Ia bisa sebagai satu-satunya tanda atau bahkan salah satu tanda gejala suatu penyakit.

Tanda kucing diare
Biasanya kucing diare ditandai dengan kucing yang terlatih buang air besar di kotaknya malah membuang feses sembarangan. Mungkin awalnya Anda tak menyadari jika kucing diare karena ia membuang kotoran di kotaknya dan menutupinya.

Baca Juga: Mengapa Kucing Suka Meremas? Ternyata Ini 7 Alasannya, Mungkin Sekedar Caper

Untuk mudahnya, perhatikan feses kucing, jika fesesnya cair atau semi cair dalam dua hari tidak berhenti sebaiknya hubungi dokter hewan.

Jika Anda memiliki lebih dari satu kucing, Anda perlu menentukan mana yang mengalami diare atau apakah terjadi pada beberapa kucing.

Apa saja penyebab diare?
Agen infeksi, seperti bakteri, virus, coccidia, dan cacing usus (cacing tambang, cacing gelang, cacing cambuk), atau iritan non-infeksi, seperti racun kimia atau tanaman beracun, adalah beberapa penyebab diare.

Selain itu, perubahan pola makan, intoleransi makanan, atau alergi terhadap bahan tertentu dalam makanan juga dapat menyebabkan diare.

Baca Juga: Jika Kucing Terkena Scabies dan Manusia Tertular, Segera Lakukan Ini

Seberapa serius diare pada kucing?
Diare serius atau tidak tergantung pada berapa lama mencret itu bertahan dan berapa banyak tanda klinis lain yang dimiliki kucing. Jika kucing mengalami diare berdarah yang parah dan/atau menunjukkan tanda-tanda penyakit yang lebih umum seperti lemas, demam, muntah, sakit perut, dehidrasi, atau kehilangan nafsu makan, masalahnya mungkin sangat serius, dan segera kunjungi dokter.

Apa penyebabnya?
Dokter hewan akan mendiagnosis penyebab diare pada kucing dengan memahami riwayat kesehatan secara mendetail, melakukan pemeriksaan fisik, dan dalam beberapa kasus, mengambil sampel untuk pengujian laboratorium.

Akan sangat membantu untuk mendokumentasikan detail seperti kapan diare dimulai, seberapa sering, dan seperti apa bentuknya, dan catat setiap perubahan yang dilakukan pada pola makan atau lingkungan kucing Anda.

Baca Juga: Mengapa Kucing Benci Air? Ini Alasannya, Hanya Ras Tertentu yang Suka Berenang

Dokter hewan kemungkinan akan meminta Anda untuk membawa sampel feses segar. Pada kasus diare ringan, pemeriksaan diagnostik lebih lanjut dapat ditunda kecuali pengobatan awal gagal atau jika kondisinya memburuk.

Tes tambahan mungkin diperlukan, termasuk pemeriksaan darah, tinja dan sampel swab dubur untuk pemeriksaan parasit, tes DNA, kultur bakteri, radiografi (sinar-X), USG, dan pemeriksaan endoskopi.

Bagaimana cara mengobati diare?
Untuk kucing dewasa yang sehat, dokter hewan mungkin menyarankan Anda untuk menahan makanan hingga 24 jam, atau memberi makanan khusus pencernaan dalam jumlah kecil.

Diet ini secara khusus diformulasikan dengan keseimbangan serat yang memberi makan bakteri baik di usus kucing, dengan antioksidan tertentu yang mendukung sistem kekebalan tubuh kucing Anda selama masa pemulihan.

Baca Juga: Mengapa Cokelat Bahaya bagi Kucing ? Kata Ahli Bisa Fatal, Ini Tanda Anabul Keracunan

Agen anti diare seperti obat cacing dan/atau probiotik (bakteri yang mendukung kesehatan usus) dapat mungkin akan diresepkan oleh dokter.

Diare yang parah atau berkepanjangan dapat menyebabkan dehidrasi yang signifikan dan gangguan metabolisme akibat kehilangan cairan dan kucing mungkin memerlukan rawat inap untuk terapi cairan intravena atau perawatan lain yang lebih intensif.

Sebagian besar kasus diare sederhana akan sembuh total, sementara kucing dengan diare kronis mungkin memerlukan pengaturan pola makan atau pengobatan untuk menjaga agar kondisinya tetap terkendali.***

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: VCA Hospitals


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x