Ventilasi udara masih menggunakan ventilasi sederhana tanpa roster namun udara yang masuk ke dalam rumah terasa sejuk. Hal ini dimungkinkan karena rumah ini memilki ketinggian hampir lima meter, yang umum terdapat pada bangunan di tahun 1950 an.
Lantai rumah diberi alas tegel (ubin) dengan permukaan licin, sehingga dari tahun ke tahun kondisinya semakin mengkilap karena dipel sehingga enak dipandang mata.
Tak hanya enak dipandang mata, ubin dengan bahan semen dan pasir ini juga memberikan hawa sejuk bagi penghuni rumah.
Beberapa kursi, meja dan lemari jati dengan usia rata-rata di atas lima puluhan tahunan menghiasi rumah dengan balutan kaca patri di jendela dan pintu. Membuat kesan rumah tua yang pada masanya mengesankan rumah orang berada.
Baca Juga: 40 LinkTwibbon Hari Sumpah Pemuda 2022, Bagikan Karyamu ke Semua Media Sosial Lengkap dengan Caranya
Rina menjelaskan kakeknya dulu adalah seorang Kepala Sekolah di Sekolah Dasar yang ada di kawasan Tanjungsari kabupaten Sumedang.
“Kakek saya masih ada keturunan dari keluarga ningrat Sumedang, dulu pak Husein, adik dari Bapak Umar Wirahadikusumah sering main ke rumah ini, “ kenang Rina.
Dia juga mengisahkan suka duka menempati rumah ini sejak dia lahir dan besar bersama seluruh keluarganya.
Meski bekerja di IPTN Bandung sejak 1978, Rina tidak ingin keluar dari rumah keluarga besarnya ini.
Pada saat mulai bekerja dan keluar kerja di tahun 2003 Rina lebih memilih pergi ke tempat kerja dengan kendaraan umum secara abudemen.