Peralihan teknologi proyektor ke video tak berlangsung lama. Saat video masih menjadi pilihan masyarakat muncul teknologi laser disc pada awal 1990 an menawarkan teknologi film yang lebih jernih dari sisi suara dan picture.
Teknologi sound pada bioskop bernama Doulby System pun diadopsi oleh perangkat pengeras suara atau amplifier yang mengadopsi system suara doulby.
Perusahaan Jepang seperti Pioneer dan Denon berebut mencuri pehatian publik dengan mengeluarkan amply yang mampu memisahkan sistem suara pada perangkat pemutar film.
Bagi mereka para penghobi film teknologi ini langsung direspon dengan gembira.
Menonton film dengan perangkat laser disc player dan didukung perangkat sound dari amply Doulby system menjadi hobi baru.
Sayang laser disc ini kepingnya masih terlalu mahal pada saat itu dibandrol seharga Rp 400 hingga 800 ribu rupiah.
Lagi-lagi pengusaha rental laser disc menjadi dewa penolong dari mahalnya harga untuk satu keping film laser disc.
Teknologi DVD yang diperkenalkan pada era 1996 menjadi puncak dari resolusi film yang pernah ada sebelumnya.