DESKJABAR - Penulis lagu sekaligus pelantun dangdut asal Bandung, Dayu AG hingga saat ini masih tetap berkecimpung di dunia musik.
Perjalanan berkarier yang cukup lama dilakoni pencipta lagu "Takdir" yang sukses dibawakan sang adik, Nais Larasati di tahun 1992. Ya. Lebih dari 30 tahun Dayu AG memantapkan diri di musik terutama musik dangdut.
Dayu AG yang dijumpai Deskjabar dalam sebuah acara di Jln. Cilengkrang 1 Kota Bandung, Selasa 11 Oktober 2022, bercerita tentang aktivitas yang dilakukannya saat ini.
"Saya masih berkecimpung di dunia musik, nulis lagu, manggung dan kegiatan lainnya," Ucap Dayu.
Tak melulu membuat lagu komersial, Dayu AG banyak mendapat pesanan untuk menulis lagu. Salah satunya adalah lagu untuk mengkampanyekan program pemerintah seperti pada lagu "Citarum Harum", dan "Senam Bugar Jabar Juara" yang saat ini tengah populer.
Kehadiran teknologi sosial media melalui internet dimanfaatkan betul oleh Dayu AG untuk mempromosikan lagu-lagunya.
Tak hanya itu, Dayu AG memanfaatkan akun tiktok pribadinya @DAYU AG Official untuk mendekatkannya dengan para penggemar di tanah air.
"Sosial media sudah menawarkan banyak pilihan, manfaatkan sebaik mungkin untuk berpromosi agar kita bisa mempertahankan eksistensi, " lanjutnya.
Ucapan Dayu AG cukup beralasan, beberapa lagu yang ditulisnya diposting melalui kanal YouTube pribadinya.
Penyanyi yang meroket melalui lagu "Tabah" yang ditulis dan dinyanyikannya sendiri ini merasakan betul dampak positif dari sosial media.
Termasuk beberapa bulan kemarin, Dayu AG merilis lagu lama yang dibawakan ulang dan direkam bersama adiknya, Nais Larasati. Lagu tersebut adalah "Cinta Seperti Cinta".
Pengambilan video klipnya dilakukan di salah satu objek wisata baru di Cibiuk Kab. Garut.
Dayu AG dikenal publik musik terutama musik dangdut di era 1990 an melalui debut lagu pertamanya, "Dasar Jodoh" pada tahun 1991. Lagu Dasar Jodoh dibawakan Trio Primadara dibawah bendera rekaman Win Record.
Setahun kemudian Dayu AG, menulis lagu "Takdir" yang dibawakan Nais Larasati yang sukses secara nasional.
Begitu populernya lagu “Takdir” di tahun 1992, menjadikan berkah bagi Dayu AG dan Nais Larasati sebagai penyanyi.
Nais Larasati diganjar sebuah mobil baru dari HDX karena pencapaian lagu Takdir yang mengangkat nama Nais Larasati sejajar dengan pelantun dangdut papan atas pada saat itu.
Lagu “Tabah” sendiri dirilis Dayu AG pada 1994. Lagu Tabah mencapai sukses yang luar biasa, Melalui lagu ini Dayu AG meraih penghargaan untuk angka penjualan kaset tertinggi. Namanya diperhitungkan publik musik dangdut.
Tak aneh kalau keseriusan nya di dunia dangdut, Dayu AG saat in didapuk menjadi Ketua PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Dangdut Indonesia) Kota Bandung.
Lebih dari 150 lagu sudah dia tulis beberapa diantaranya masih dalam proses penggarapan, katanya. Semangaat terus Kang Dayu! ***