Jalanan semakin berat, tanjakan terjal terus “menjamu” pendaki hingga berhenti di Pos II setelah menyelesaikan perjalanan sekitar 3 jam.
Dari Pos II ke Pos II waktu tempuh kurang lebih 2 jam, pendaki mulai bertemu trek batu dan pasir serta trek dengan tepi kiri dan kanan terdapat jurang-jurang yang sangat dalam.
Trek ini mengharuskan pendaki berjalan lebih waspada di jalur ini, salah-salah bisa menyebabkan musibah masuk ke jurang.
Baca Juga: Baca Doa Ini 7 kali Saat Menjenguk Orang Sakit, Kata Khalid Basalamah, Pasti Allah Menyembuhkannya
Menjelang batas vegetasi (batas hutan dan puncak) pendaki harus melipir di antara trek menanjak namun sempit yang terhimpit diantara gunung-gunung batu.
Ketinggiannya mencapai 10 meteran. Sekai lagi setiap pendakian selalu memiliki kesulitan tersendiri, di gunung manapun pendaki harus berhati-hati di setiap jalur pendakian, terlebih di jalur ini.
Setelah selesai melewati batu-batu besar pendaki akan melewati jalur batu sisa muntahan letusan hingga mencapai puncak Agung.
Jika di hutan lebat kita selalu bertemu dengan rintangan pepohonan yang tumbang, di jalur pendakian Agung kita akan melewati batu-batu besar yang sesekali harus kita loncati atau kita berjalan di batu besar yang membentuk jalan setapak layaknya pematang di sawah.
Berjalan di atas batu seperti ini memang lebih terasa sulit bagi yang menggunakan sepatu yang salah.
Sepatu dengan Sol yang bagus akan sangat membantu pendaki berjalan.