Network
DESKJABAR - Mendaki gunung adalah kegiatan adventure yang indentik dengan kegiatannya laki-laki.
Namun di komunitas bernama Limpul Permata Nusantara ini seluruh anggotanya adalah perempuan.
Dan yang khas dari komunitas ini adalah perempuan pendaki dengan usia minimal lima puluh (disingkat menjadi Limpul).
Baca Juga: Link Streaming Preman Pensiun 6 Malam Ini di RCTI, Waduh! Emak Naksir Kang Darman Buat Pendamping
Komunitas Limpul terdiri dari pendaki perempuan dengan usia di atas setengah abad, yang sebelumnya memiliki hobi mendaki gunung, jadi bukan komunitas dadakan yang bisa diikuti sembarangan orang.
Deskjabar secara kebetulan bertemu anggota Limpul di puncak Gunung Manglayang 1818 Mdpl, Minggu 18 September 2022, yang sedang menyelesaikan pendakian kedua setelah sebelumnya mendaki Gunung Patuha.
Anggota Limpul Permata Nusantara yang tersebar di seluruh Indonesia ini merayakan pendakian sebagai ungkapan syukur karena Limpul Permata Nusantara telah disahkan legalitasnya oleh Menteri Hukum dan HAM.
Pendakian dua gunung di kawasan Bandung Raya ini dikuti sekira 27 peserta yang datang dari Yogyakarta, Purwokerto, Temanggung, Surabaya, Tanggerang, Bandung, Bekasi , dan Jakarta.
Sekretaris I Limpul Permata Nusantara,Dewi Putriatni (62) yang diwawancarai Dekjabar di puncak Manglayang , bercerita ihwal terbentuknya Limpul Permata Nusantara.
Menurut Dewi, Limpul Permata Nusantara terbentuk berkat gagasan dari Mindaryanti yang saat ini menjadi Ketua Limpul Permata Nusantara. Basecamp mereka berpusat di Yogjakarta.
Baca Juga: Drama Korea Big Mouth Kemungkinan Tayang Season 2? Inilah Tanggapan Terbaru Produser Big Mouth
“Awalnya kami yang biasa melakukan pendakian dengan beberapa komunitas selalu terkendala oleh usia. Ada pendaki yang usianya jauh dibawah kami. Karena usianya yang masih muda, langkah kakinya pun lebih cepat dari usia-usia kami,” kata Dewi.
Dari perbedaan fisik dan usia itu, Mindaryanti yang saat pendakian ke Bandung tidak bisa hadir, menggagas ide untuk membentuk komunitas pendaki wanita dengan usia di atas 50 tahun.
“Cara kami merekrut anggota baru tidak mudah, pertama usia harus di atas 50 tahun. Memiliki pengalaman mendaki sebelumnya dan harus direkomendasikan oleh anggota lama Limpul Permata Nusantara,” lanjut Dewi.
Selanjutnya, setelah syarat dipenuhi, anggota Limpul Permata Nusantara harus mengikuti pendakian minimal sekali dalam satu tahun. Jika tidak bisa mengikutinya maka akan dikeluarkan dari keanggotaan.
Baca Juga: Cantik Alami Bagaikan Surga Tersembunyi, Ini 7 Tempat Wisata Raja Ampat yang Hits dan Instagramable
“Kami menerapkan aturan yang cukup ketat, jika ada anggota kami yang tidak bisa hadir satu kalipun dalam setahun maka akan didiskualifikasi dari keanggotaan, “ kata Dewi.
Limpul Permata Nusantara sendiri tidak memiliki target anggota yang banyak namun anggota yang memiliki dedikasi untuk Limpul Permata Nusantara. Mereka diharapkan bisa mengikuti setiap acara yang diselenggarakan oleh Limpul Nusantara sebagai ajang silaturahmi.
Dikatakannya, anggota Limpul banyak yang berusia di atas 60 tahun, mereka para pendaki yang mulai melakukan kegiatan pendakian sejak muda.
Anggota Limpul Permata Nusantara rata-rata telah melakukan pendakian di atas 3.000 Mdpl di Indonesia, ada yang pernah ke Gunung Latimojong Sulawesi, Gunung Argopuro Jawa Timur, Gunung Tambora NTB, Gunung Raung Jawa Timur, Gunung Rinjani NTB dan gunung-gunung lainnya yang ada di Indonesia.
Selain memiliki pengalaman mendaki ke berbagai gunung , anggota Limpul Nusantara banyak yang sudah memiliki cucu bahkan cicit.***
