Kedalaman airnya yang mencapai puluhan meter merupakan “surga” bagi sekawanan belibis yang berenang dengan damainya di pinggiran danau.
Penulis sudah tiga kali datang ke Ranu Kumbolo dengan jarak kunjungan terpaut belasan tahun sejak tahun 1987.
Baca Juga: Kecelakaan Truk Maut di Cianjur, 5 Tewas, Ini Nama Sejumlah Korban
Pada tahun 80an akhir Ranu Kumbolo masih sepi dibandingkan 10 tahun ke belakang. Entah perubahan global atau faktor apa. Air di Ranu Kumbolo pada tahun-tahun tersebut sangat dingin. Jangankan untuk mandi atau berenang, untuk mengambil air wudlu saja tangan kita sudah beku.
Udara sekitar Danau Ranu Kumbolo di bula Juni 1987 mencapai Minus 5 derajat pada siang hari.
Dari kawasan Ranu Kumbolo ini jika ingin melanjutkan perjalanan ke Puncak Semeru, pendaki adalah menyusuri jalan setapak yang menanjak hingga ke puncak bukit dengan penanda pepohonan yang berdiri di kiri kanan jalan.
Perlu waktu sekitar 20 menit untuk pendaki sampai di puncak bukit yang saat ini viral dengan sebutan Tanjakan Cinta .
Konon mitos yang berkembang jika kita mendaki menuju tanjakan cinta,maka tetapkan keinginan untuk sampai ke puncak ya tanpa menoleh ke belakang.