Ia berpendapat bahwa kepercayaan populer bahwa bunga hanya tumbuh di atas es dan batu curam secara botani tidak benar.
Dia menjelaskan, sebenarnya para alpinist sendirilah yang mempopulerkan citra ini untuk mempromosikan diri mereka sebagai pria pemberani dan kuat.
Salah satu cerita paling terkenal tentang Edelweiss adalah tentang seorang pemuda yang mempertaruhkan nyawanya.
Dia mendaki gunung yang curam dan berbatu untuk mengumpulkan bunga edelweiss, yang diberikan kepada seorang wanita sebagai tanda cinta dan keberanian.
Dalam novel "Edelweiss" (1861), penulis Jerman Bertold Auerbach membesar-besarkan kesulitan mendapatkan minat dan mengatakan: "Memilikinya adalah kesaksian keberanian yang tidak biasa."
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Tumbuhan ini sangat umum dan ditemukan di beberapa gunung berapi di Indonesia yang masih aktif atau tidak aktif.
Di Indonesia, seperti puncak lapangan Suryakencana, Gunung Gede Pangrango, Gunung Sumbing, savana 2 di Gunung Merbabu dan Gunung Lawu.
Anaphalis javanica, yang dikenal secara populer sebagai Edelweiss jawa atau Bunga Senduro, adalah tumbuhan endemik zona alpina/montana di berbagai pegunungan tinggi Nusantara.