7 Desa Wisata yang Mengusung Konsep Sustainable Tourism, Gak Ada Destinasi di Jawa Barat

- 8 Juni 2022, 16:00 WIB
Tangkapan layar desa wisata Penglipuran Bali
Tangkapan layar desa wisata Penglipuran Bali /YouTube Bli Keliling/


DESKJABAR – Wisata desa yang dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif merujuk kepada konsep sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan.

Secara definisi, sustainable tourism adalah pariwisata yang memperhatikan dampak terhadap lingkungan, sosial, budaya, serta ekonomi untuk masa kini dan masa depan, baik bagi masyarakat lokal maupun wisatawan.

Sayangnya, dari 7 destinasi wisata yang mengusung konsep sustainable tourism tersebut gak ada destinasi wisata di Jawa Barat.

Baca Juga: PANGANDARAN Tempat Wisata Eksotik Berkemah, Cek No 2 Destinasi Paling Rekomendasi Buat Healing

Kemenparekraf/Baparekraf (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) memberlakukan pedoman dalam pembangunan destinasi wisata berkelanjutan.

Yang terdiri dari empat kategori, yaitu pengelolaan destinasi pariwisata berkelanjutan, pemanfaatan ekonomi bagi masyarakat lokal, pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjung, serta pelestarian lingkungan.

Di antara ribuan desa wisata di Indonesia, berikut tujuh desa wisata yang bisa menjadi percontohan keberhasilan dari konsep sustainable tourism.

Seperti diharapkan Menparekraf RI, Sandiaga Uno, destinasi tempat wisata di Indonesia mengusung konsep berkelanjutan. Inilah 7 desa wisata yang wajib dikunjungi:

1. Desa Pujon Kidul Malang

Untuk menuju desa wisata ini bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dan jaraknya sekitar 30 km dari pusat Kota Malang.

Seperti dilansir DeskJabar.com dari laman kemenparekraf.go.id, lokasi Desa Pujon Kidul (Malang) berada di dataran tinggi, sehingga memiliki lingkungan sejuk dan asri. Desa ini terletak di Kecamatan Pujon.

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 32 Telah Dibuka, Buruan Daftar, Ikuti Langkah Mudah Pendaftarannya

Konsep sustainable tourism yang ditawarkan Desa Pujon Kidul meliputi kelestarian alam yaitu sektor pertanian dan peternakan.

Di daerah ini sering ada even atau atraksi wisata yang bisa dilakukan antara lain menanam sayuran, memetik sayuran, hingga memerah susu sapi.

2. Desa Pentingsari Yogyakarta

Karena pengelolaan daerah cukup apik dan rapi oleh warganya, Desa wisata Pentingsari sempat mendapat beberapa penghargaan, bahkan terkenal hingga mancanegara.

Desa wisata Pentingsari tergolong sebagai desa wisata dengan konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian lingkungan.

Masyarakat sudah akrab dengan lingkungan alam sehari-hari dan menjadi daya tarik sebagai desa wisata

Sebagian penduduknya bekerja sebagai pembajak sawah, tanam padi, menjala ikan, dan sebagian lagi belajar membuat tempe.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-19 Vs Aljazair Toulon Cup 2022 Hari Ini, Perebutan Posisi Kesembilan

3. Desa Ponggok Klaten

Dengan lima sumber mata air sehingga potensi alam Desa Ponggok serba kecukupan akan air, dan kini masyarakat setempat memanfaatkan sumber air itu usaha perikanan, irigasi pesawahan, dan perkebunan.

Destinasi unggulan Desa Ponggok adalah Umbul Ponggok, yang sempat viral beberapa tahun lalu.

Di sana, wisatawan bisa berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di bawah air.

Selain Umbul Ponggok, ada empat sumber mata air lainnya yang juga menarik untuk dikunjungi, yaitu Umbul Besuki, Umbul Sigedang, Umbul Kapilaler, dan Umbul Cokro. Empat sumber air itu bagus untuk instagramable.

Desa Ponggok menjadi salah satu desa terkaya di Indonesia dengan penghasil desa bisa mencapai Rp14 Miliar per tahun. Mereka mahir memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya.

4. Desa Kete Kesu Toraja

Desa Kete Kesu merupakan desa adat yang mengusung konsep sustainable tourism dalam kategori pelestarian budaya bagi masyarakat dan pengunjungnya.

Baca Juga: Jadwal Timnas Indonesia U-19 Vs Aljazair Toulon Cup 2022 Hari Ini, Perebutan Posisi Kesembilan

Atraksi wisata yang paling ikonik di Desa Kete Kesu adalah upacara adat rambu solo, dan kuburan di tebing batu yang ditaksir sejak 500 tahun lalu.

Bahkan wisatawan juga bisa melihat rumah adat tongkonan yang berjajar rapi di Desa Kete Kesu.

Konon kabarnya, rumah-rumah adat ini telah berusia lebih dari 300 tahun. Selain dari segi peninggalan, desa ini juga terkenal sebagai penghasil kerajinan pahat hingga lukis.

5. Desa Penglipuran Bali

Tidak kalah menariknya dan wajib dikunjungi para wisatawan domestik maupun mancanegara yaitu Desa Penglipuran.

Bahkan, desa wisata yang terletak di Bangli, Bali ini dinobatkan sebagai Desa Terbersih se-dunia.

Berkat kesadaran masyarakatnya dalam menjaga kelestarian lingkungan di Desa Penglipuran, lahir dari aturan adat desa setempat.

Baca Juga: Penundaan Sidang Keenam Tersangka Kematian Tangmo Nida Hingga Akhir Juni 2022

Di antaranya aturan yang menarik adalah larangan menggunakan kendaraan bermotor pada area desa tersebut. Dengan tujuan demi menjaga kebersihan udara sebagai bentuk pelestarian lingkungan.

Juga, aturan adat mengatur soal tata ruang Desa Penglipuran, yaitu konsep Tri Mandala. Tata ruang adat ini membuat Desa Penglipuran tampak lebih rapi dan tertata.

6. Kampung Blekok Situbondo

Terpilih sebagai finalis Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, nama Kampung Blekok kian ramai diperbincangkan. Selain menjadi rumah bagi penduduk, desa wisata ini juga menjadi rumah bagi berbagai jenis tanaman mangrove dan ribuan burung.

Seperti namanya, Kampung Blekok, kampung ini berniat melestarikan aneka burung Blekok, yang hampir punah.

Masyarakat setempat membuat penangkaran burung di desa wisata ini. Wisatawan yang berkunjung ke desa ini dapat ikut serta dalam kegiatan penangkaran, memberi makan burung, hingga merawat burung yang sedang sakit.

7. Desa Umbulharjo Yogyakarta

Desa ini berupaya mengembangkan desa wisata dengan peran generasi muda yang kreatif adalah salah satu kunci keberhasilannya itu.

Baca Juga: Piala Presiden 2022 Grup C, Panitia Siapkan 15 Ribu Tiket, Dijual Online, Berapa Harga Satunya?

Akibat  dari keresahan para pemuda karang taruna desa atas irigasi yang terkesan kumuh tercetus ide kreatif, untuk mengembangkannya.

Inovasi yang diberikan adalah mengubah irigasi desa menjadi tempat budidaya ikan nila.

Selain bermanfaat untuk ketahanan pangan, budidaya ikan nila di saluran irigasi, juga menjadi salah satu daya tarik wisata di Desa Umbulharjo.

Demikian tujuh desa wisata yang sukses berkembang dengan mengusung konsep sustainable tourism.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: kemenparekraf.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x