Kisah Dawuh Gadis Remaja yang Menari Atas Keinginan Badarawuhi sebelum Ayu, KKN di Desa Penari

- 2 Juni 2022, 11:35 WIB
 Kisah Dawuh Badarawuhi semasa hidup hingga akhirnya terus menari pada kisah KKN di Desa Penari
Kisah Dawuh Badarawuhi semasa hidup hingga akhirnya terus menari pada kisah KKN di Desa Penari /Instragram @AgniHaque/

Tak hanya Dawuh saja yang mengalami kerasukan, para warga yang menjadi tamu hajatan juga mengalami hal yang serupa. Mereka akan menari semalam suntuk, juga merasakan keadaan fisiknya yang kian melemah.

Warga Desa mempercayai, jika Dawuh dan orang-orang yang secara tiba-tiba jatuh sakit setelah pagelaran itu di tumbalkan oleh kepala desa yang terpilih saat itu, sesembahan pada Badarawuhi.

Sehingga ketika mereka dimakamkan, batu nisannya akan di tutupi oleh sebuah kain putih atau hitam. Hal itu dilakukan dengan kepercayaan bahwa jenazahnya mati karena hal gaib.

Baca Juga: Liburan ke Bandung, Kunjungi 5 Tempat Wisata Alam Pilihan di Pangalengan, Cuaca Segar dan Instagramable

Padahal kata Om Hao, mereka semua tidak ditumbalkan. Melainkan karena faktor lain, seperti kondisi fisik yang tidak kuat saat dirasuki oleh Badarawuhi, karena ilmu metafisik yang mereka miliki tidak cukup, bisa dilihat dari umurnya yang masih belia.

Atau karena energi Dawuh tersebut disukai oleh Baradarawuhi. Sehingga, ada satu energi (Khodam) yang dimiliki gadis tersebut diambil menyebabkan ia sakit lalu meninggal.

Karena sebagian energinya sudah diambil, secara otomatis arwah Dawuh yang sudah meninggal juga terus menari untuk menghibur mereka yang tak kasat mata.

"Jadi, menurut saya bukan ditumbalkan. Melainkan ada satu energi atau korin yang ikut terbawa dengan energi astral yang merasuki gadis itu saat ia menari," ungkap Om Hao.

Hanya saja, warga lain menyalah artikan dan menganggap sebagai tumbal karena setiap orang yang menari pasti akan meninggal.***

Halaman:

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Kisah Tanah Jawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x