Network
DESKJABAR- Badarawuhi merupakan salah satu sosok yang paling fenomenal dan menjadi sorotan di film KKN di Desa Penari.
Badarawuhi digambarkan sebagai sosok penari berpakaian hijau yang cantik, namun wujud aslinya adalah siluman ular.
Badarawuhi juga pemilik tempat mandi bagi penari di sebuah hutan, yang bertugas untuk menari menyenangkan para lelembut penjaga hutan.
Sosok Badarawuhi juga sempat di kait-kaitkan dengan sosok penguasa pantai selatan yaitu Nyi Roro Kidul.
Dalam artikel akan membahas terkait asal-usul Badarawuhi yang kerap kali dikaitkan dengan Nyi Roro Kidul.
Baca Juga: JADWAL Bulutangkis Hari Ini, Gelaran Indonesia Masters dan Indonesia Open, Ini Tanggal Mainnya
Melansir dari kanal YouTube kanal YouTube Hirotada Radifan berjudul 'KISAH BADARAWUHI ADA DI KKN DESA PENARI' tayang pada 21 Mei 2022.
Konon, kisah Badarawuhi berawal berdasarkan mitos yang berkembang pada zaman dulu ada kerajaan bernama Kadiri yang dipimpin Raja Airlangga.
Kerajaan tersebut berperang dengan kelompok yang dipimpin oleh Nyi Dayu Datu Rangda Ring Dirah.
Nyi Dayu memiliki lima murid yang sakti salah satu muridnya bernama Ratna Narekh.
Ketika perang berlangsung pasukan Nyi Dayu mengalami kekalahan karena kalah jumlah, dan lima murid kabur ke wilayah Timur Jawa.
Mereka kabur sambil membawa ajaran sakti dari Nyi Dayu yang ditulis di atas daun lontar, empat murid Nyi Dayu lari ke pulau Bali.
Sedangkan satu muridnya yaitu Ratna Narekh justru lari ke hutan Jawa, berbekal ajaran yang dari Nyi Datu. Ratna Narekh kemudian menjadi orang yang lebih sakti.
Ratna Narekh ini memiliki ilmu kanuragan dan ilmu kanujiwan yang berfungsi membela diri secara supranatural termasuk ilmu kebal dan ilmu untuk menaklukkan para jin.
Selain menaklukkan para jin penghuni hutan, Ratna Narekh juga memiliki kekuatan untuk terus awet muda bahkan umurnya mencapai 300 tahun.
Ratna Narekh ini hidupnya berkeliling, sampai pada suatu hari ia sampai ke sebuah desa bernama Wonokromo.
Dan Ratna Narekh pun akhirnya tinggal di Desa Wonokromo atas dasar lurah yang bernama Macan Sikep.
Namun ternyata lurah tersebut malah tertarik dan memiliki hasrat untuk menyetubuhi Ratna Narekh.
Tapi lurah tersebut tidak mengetahui bahwa Ratna Narekh ada sosok yang sakti, sehingga lurah dan para ajudannya terpelanting hingga tewas ketika hendak mendekati Ratna Narekh.
Dengan tewasnya Macam Sikep, maka Ratna Narekh lah dijadikan sebagi pengganti lurah Wonokromo.
Di Desa Wonokromo terdapat hutan yang bernama Alas Danda, dimana terdapat tumpukan batu dan pohon beringin kembar di dekatnya.
Oleh warga setempat batu tersebut sebagai Watu Kumalasa, dan di sana juga terdapat Sendang Sarpamara atau tempat mata air.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Yosef Minta Satu Saksi Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak Bertanggungjawab, Ada Apa?
Ketiga area pohon beringin, batu tumpuk dan mata air menjadi tempat di keramatkan oleh para warga.
Lantaran area tersebut dipercaya sebagai kerajaan gaib yang menguasai wilayah Alas Danda dan wilayah sekitar Desa Wonokromo.
Kerajaan gaib itu juga dipercaya merupakan gerbang yang menghubungkan keraton pantai selatan dan pantai utara.
Konon, ketika Nyi Roro Kidul akan mengunjungi pantai Utara biasanya akan mengunjungi Sendang Sarpamara.
Ketika Nyi Roro Kidul sedang berada di Sendang Sarpamara akan dijaga oleh para penjaganya. Dan Nyi Roro Kidul pun sudah melakukan perjanjian dengan warga setempat jangan dijadikan area publik selama bertahun-tahun.
Namun Ratna Narekh seakan tidak peduli dengan apa yang sudah diyakini oleh warga, tapi justru ia malah mengadakan pesta menari di sekitar Sendang Sarpamara.
Namun hal itu membuat para penjaga dari Nyi Roro Kidul merasa ditantang oleh Ratna Narekh dan dianggap tidak menghormati mereka.
Jadi para lelembut penjaga Nyi Roro Kidul merasuki tubuh-tubuh para penari, sehingga menjalar ke semua warga dan akhirnya warga Wonokromo ini musnah.
Setelah peristiwa tersebut para penjaga Nyi Roro Kidul ini kembali ke Pantai Selatan, namun diantara para penjaga tersebut ada yang tidak mau keluar dari jasad penari.
Dan makhluk yang tidak mau keluar tersebut bernama Badarawuhi yang berkeinginan menjadi manusia karena ia suka menari.
Baca Juga: MAU TANTANGAN Wisata Ke Bandung Selatan, Coba 5 Ide Perjalanan Aneh yang Lagi Ngetren
Lantaran Badarawuhi ini tidak mau keluar dan ikut kembali ke Pantai Selatan, akhirnya ia dikutuk oleh Nyi Roro Kidul.
Tubuh yang dirasuki oleh Badarawuhi itu dimusnahkan oleh Nyi Roro Kidul dan Badarawuhi dikutuk menjadi berwujud setengah manusia dan setengah ular dan diusir dari pantai selatan.
Hingga akhirnya Badarawuhi menemukan tempat untuk ia melanjutkan menari yang disinyalir hutan tempat KKN di Desa Penari.
Semenjak Badarawuhi tinggal di hutan yang awalnya sendirian kemudian mencoba menarik tumbal-tumbal dari orang desa untuk menjadi penarinya.
Badarawuhi juga terkenal suka menggoda laki-laki, dan anak yang dilahirkan oleh Badarawuhi itu akan berwujud ular.
Baca Juga: Sukses dengan Film KKN di Desa Penari, Berikut Daftar Film Lainnya Karya Awi Suryadi
Dan itulah cerita asal-usul Badarawuhi yang saat ini santer menjadi perbincangan oleh khalayak umum, setelah ramainya film KKN di Desa Penari.
Disclaimer: cerita tentang asal usul Badarawuhi ini hanya sebuah mitos yang berkembang di masyarakat dan belum diketahui kebenarannya.***
