Ada pun soal “sejarah” mengapa burung perkutut jenis Majapahit berubah menjadi burung gaib, dijelaskan oleh salah seorang pemerhati burung itu, yaitu Agung Nur Saladin.
Menurut Agung Nur Saladin, dahulunya burung perkutut dipelihara hanya untuk didengar suaranya. Kebanyakan hanya dimiliki kaum ningrat, diantaranya Prabu Brawijaya ke-5 yang merupakan Raja Majapahit terakhir.
Nah, katanya, ketika itu burung perkutut milik Prabu Brawijaya, ketika dipelihara oleh pembantunya, Joko Mangu, pintu kurungnya terbuka lalu burung itu lepas.
Baca Juga: KKN di Desa Penari, Sosok Mirip Badarawuhi Siluman Ular Pernah Nyasar ke Amerika
Kemudian Prabu Brawijaya memaafkan Joko Mangu, dimana ketika itu sedang akan berdiam di Yogyakarta. Tiba-tiba burung perkutut berjambul dimaksud hinggap di pundak Prabu Brawijaya.
Cerita itu muncul pada YouTube agung nur saladin, “the history of the turtledove became magical,” diunggah 29 Mei 2020.
Diceritakan pula, pada suatu ketika, ada burung perkutut yang kemudian menguak kasus pembunuhan putra raja Bali.
Kemudian, burung perkutut itu pergi sehingga raja Bali itu merasa sedih.
Tidak lama kemudian, Raja Bali yang mengatakan bahwa sebenarnya putranya masih hidup, dan menjelma menjadi burung perkutut.